News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Lengkap dan Pemicu Serangan Besar Iran & Proksinya ke Israel, Janji Iran Terpenuhi

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rudal Iran. Iran menyerang Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Iran dan proksi-proksinya melancarkan serangan udara besar-besaran ke Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024), waktu setempat.

Dilaporkan ada ratusan pesawat nirawak dan rudal yang diluncurkan ke negara Zionis itu.

Serangan itu menjadi bukti bahwa Iran telah memenuhi janjinya untuk menyerang Israel.

Eskalasi terbaru antara Iran dan Israel berawal dari peristiwa serangan Israel di Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada hari Senin, (1/4/2024).

Serangan itu menewaskan belasan orang, termasuk dua jenderal Iran. Salah satunya adalah Mohammad Reza Zahedi yang menjadi panglima Pasukan Garda Revolsioner Iran (IRGC).

Adapun sejumlah warga negara Suriah juga tewas akibat serangan Israel.

Iran dan Suriah menuding Israel berada di belakang serangan itu meski Israel hingga kini belum mengakuinya.

Personel darurat dan keamanan berkumpul di lokasi kejadian setelah serangan terhadap komplek kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin (1/4/2024). (AFP)

Dikutip dari CNN, Iran kemudian memperingatkan dan berjanji akan membalas serangan itu.

Peringatan juga disampaikan oleh Hizbullah, salah satu proksi Iran. Kelompok asal Lebanon itu menyebut Israel akan dihukum atas serangannya.

Amerika Serikat (AS) juga tak lepas dari ancaman Iran karena negara itu dituding membantu Israel.

AS yang menjadi sekutu dekat Israel sudah menjamin bahwa negaranya akan membantu Israel menghadapi serangan Iran.

Baca juga: Mengenal Drone Shahed-136 yang Digunakan Iran untuk Bombardir Israel

"Kita tahu bahwa Iran sudah menyampaikan ancaman secara terang-terangan terhadap Israel," kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby, pada hari Senin, (8/4/2024), dikutip dari Iran International.

Sebelum serangan Iran dilancarkan pada Minggu dini hari, (14/4/2024), banyak pengamat menduga serangan itu tidak akan dilakukan secara langsung.

Besar kemungkinan serangan itu akan dilancarkan lewat proksi-proksi Iran, misalnya Hizbullah dan Houthi.

Beberapa pihak di Iran menyebutkan ada kemungkinan serangan Iran akan menargetkan kedutaan Israel di negara ketiga.

Meski demikian, pemimpin Hizbulah yang bernama Hassan Nasrallah mengklaim Iran berencana melancarkan serangan langsung.

Nasrallah mengatakan Pemimpin Tertinggi Iran sudah memutuskan bahwa respons atas serangan Israel itu haruslah serangan "langsung", bukan operasi "di negara lain".

Narasumber intelijen AS menyebut Iran mendesak proksi-proksinya untuk melancarakan serangan besar terhadap Israel secara bersamaan alias keroyokan.

Serangan keroyokan itu bisa dilakukan dengan pesawat nirawak dan rudal.

Israel bersiaga, warganya alami panik buying

Setelah mendapatkan ancaman dari Iran, Israel bersiaga. IDF memperkuat pertahanan udaranya dan menangguuhkan cuti para personel militernya.

Israel ketar-ketir karena kedubesnya bisa menjadi target serangan Iran.

Baca juga: 4 Kecanggihan Drone Iran Mohajer-10 yang Bisa Jangkau Israel

Jenderal Yahya Rahim Safavi yang menjabat sebagai penasihat militer Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menegaskan bahwa tidak ada satu pun Kedubes Israel yang aman.

"Bayang-bayang ketakutan dan teror di atas tanah pendudukan, dan Zionis melihat hantu maut dalam mimpinya tiap hari," kata Safavi dikutip Iran International yang mengutip kantor berita Tasnim.

Israel dilaporkan mulai mengevakuasi para staf kedutaan besarnya di seluruh dunia karena takut akan ancaman serangan balasan Iran.

Beberapa waktu lalu media besar Israel bernama Yedioth Ahronot mengatakan sudah ada tujuh kedutaan Israel yang dievakuasi.

Di antaranya ialah kedutaan Israel di Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Turki.

Sementara itu, narasumber yang didapatkan oleh The Jerusalem Post mengatakan semua kedutaan Israel di seluruh dunia kini dalam siaga tinggi setelah muncul ancaman dari Iran.

Beberapa duta besar juga diminta untuk tidak tampil dalam acara publik dengan alasan keamanan.

Selain itu, para diplomat Israel di luar negeri telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kedutaan mereka akan menjadi target pembalasan Iran.

Sementara itu, warga Israel kini kalang kabut dan dilanda panic buying di tengah ancaman serangan Iran.

Dikutip dari Express Daily, mereka menyerbu supermarket dan menimbun bahan makanan.

Baca juga: Sudah Diminta Minggir Dulu, AS Masih Ngeyel, Sibuk Bantu Tembak Jatuh Drone Iran yang Serang Israel

Video-video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga Israel bergegas menuju supermarket guna mendapatkan barang-barang penting.

Beberapa video bahkan memperlihatkan rak-rak di supermarket sudah kosong karena barang ludes terjual.

Adapun bank-bank di Israel sudah diminta untuk bersiap akan adanya penarikan uang besar-besaran dari mesin ATM.

Selain itu, Bank Sentral Israel sudah memberikan saran kepada lembaga keuangan untuk bersiap akan skenario seperti itu.

Komando Dalam Negeri Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berusaha menenangkan warga Israel.

Serangan Iran tiba

Sebelum melancarkan serangan, Iran mengklaim serangan bisa saja dihindari dengan satu syarat.

"Seandainya DK PBB mengecam tindakan agresi rezim Zionis di gedung kedutaan kami di Damaskus dan kemudian mengadili para pelakunya, kewajiban Iran untuk menghukum rezim jahat ini mungkin bisa dihindarkan," kata Kantor Utusan Tetap Iran untuk PBB di media sosial X pada hari Kamis (11/4/2024).

Sejumlah negara sekutu Israel meminta Iran untuk menahan diri. Adapun Israel sendiri mulai menebar ancaman dan mengancam akan membalas jika Iran benar-benar menyerang.

Iran akhirnya benar-benar melancarkan serangan pada Minggu dini hari, (14/4/2024), dengan ratusan pesawat nirawak (drone) dan rudal yang diluncurkan langsung dari Iran.

Bahkan, dilaporkan ada pesawat nirawak dan rudal Iran yang diluncurkan dari Yaman dan negara-negara sekitarnya.

Baca juga: Drone Iran Dilaporkan Sudah Jebol Israel, Tangis dan Kepanikan Pemukim Yahudi Beredar di Jagat Maya

Pasukan Pertahanan Israel menangkis serangan drone dan rudal Iran pada Sabtu malam. (X/Kan News)

Dikutip dari The Jerusalem Post, sirine meraung-raung di seluruh Israel setelah serangan udara Iran itu mencapai wilayah negara Zionis.

Iran sendiri juga mengonfirmasi bahwa Pasukan Garda revolusioner Iran sudah memulai serangannya.

Sementara itu, media Iran bernama Nour News menyebut "operasi gabungan" akan segera dimulai. Operasi gabungan itu barangklai adalah serangan dari front-front lain.

Adapun Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel, memperingatkan bahwa negaranya akan merespons serangan itu "dengan tegas dan jelas".

Kantor berita pemerintah Iran melaporkan gelombang pertama rudal balistik telah diluncurkan dari Iran ke arah Israel pada Sabtu malam.

Namun, narasumber dari Kementerian Pertahanan Israel membantah laporan ini dan megklaim tidak ada rudal balistik yang ditembakkan.

Sementara itu, narasumber ABC News berujar rudal jelajah Iran telah ditembakkan dari Irak ke arah Israel.

Al-Arabiya menyebut Amerika Serikat (AS) menangkis pesawat nirawak di atas Irak dan Suriah.

Salah satu proksi Iran, Hizbullah, mengklaim pihaknya telah menembakkan puluhan roket Katyusha dari Lebanaon ke Dataran Tinggi Golan pada Sabtu malam.

Serangan itu membuat sirene peringatan di kawasan Snir berbunyi.

Baca juga: Sirine Meraung-raung di Israel Setelah Iran Luncurkan Rudal dan Drone, Warga Diungsikan 

Pasukan Pertahanan Israel mengonfirmasi bahwa sudah ada lebih dari 100 pesawat nirawak yang diluncurkan Iran.

Kerusakan dan korban

Serangan udara Iran ke Israel setempat menyebabkan kerusakan infrastruktur di Israel.

Seorang mayor jenderal Israel bernama David Adom mengatakan pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Israel selatan mengalami kerusakan kecil akibat serangan Iran.

Adapun seorang bocah perempuan berusia 7 tahun di Desa Bedouin di dekat Kota Arat dilaporkan terluka parah.

Dia telah dilarikan ke Rumah Sakit Soroka di Beershaba untuk mendapat perawatan.

Sejauh ini belum ada laporan lain tentang kerusakan dan korban jiwa ataupun luka karena serangan Iran.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini