TRIBUNNEWS.COM - Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat atas permintaan Israel setelah Tel Aviv dibombardir Iran pada Sabtu (13/4/2024).
Rencananya, Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang ini akan dijadwalkan menggelar rapat darurat pada Minggu (14/4/2024), pukul 4 sore waktu setempat.
Ini merupakan permintaan Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan agar pertemuan segera diadakan menyusul serangan Iran.
Erdan juga meminta DK PBB untuk mengecam tindakan Iran terhadap Israel.
Menurut Erdan, serangan Iran telah melanggar hukum Internasional.
"Ini merupakan pelanggaran berat dan segera bertindak untuk menunjuk IRGC (Pengawal Revolusi Iran) sebagai organisasi teroris," kata Erdan, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Ia juga menekankan serangan Israel akan berdampak dan mengancam kemanan dunia.
Oleh karena itu, Erdan berharap Dewan PBB menggunakan segala cara untuk mengambil tindakan nyata terhadap Iran.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Majelis Umum Dennis Francis menyuarakan keprihatinannya terhadap serangan Iran.
Keduanya mendesak Israel dan Iran untuk menahan diri dan tidak berbalas serangan.
Tujuannya agar ketegangan di Timur Tengah tidak meningkat.
Serangan Iran ke Israel
Baca juga: 11 Hal tentang Serangan Iran Terhadap Israel: Target Sasaran, Jenis Drone, dan Dalang di Baliknya
Diketahui, Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap di Israel.
Dalam serangannya, Iran mengirimkan ratusan rudal dan drone.
Serangan ini sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan pada 1 April terhadap gedung konsulatnya di Damaskus.
Seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC, Mohammad Reza Zahedi, terbunuh pada 1 April dalam serangan udara Israel.
Hal itu mendorong Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah untuk membalas dendam.
IRGC mengatakan rudal balistiknya ditembakkan hampir satu jam setelah drone bergerak lebih lambat.
Israel Menutup Sekolah
Juru bicara IDF mengumumkan adanya perubahan kebijakan pertahanan Komando Front Dalam Negeri mulai malam ini hingga Senin sebagai persiapan serangan balik ke Iran.
Selama persiapan ini, ia meminta kepada seluruh warga Israel untuk meniadakan semua kegiatan pendidikan.
"Kami melarang kegiatan pendidikan di seluruh negeri, termasuk studi akademis dan perkemahan musim panas," kata juru bicara IDF, dikutip dari Channel 13.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Kementerian Pendidikan Israel.
Kementerian Pendidikan Israel menyatakan bahwa atas arahan Komando Front Dalam Negeri, semua kegiatan pendidikan dibatalkan.
Termasuk studi di sekolah liburan, dalam kerangka pendidikan khusus, asrama, taman kanak-kanak dan perjalanan gerakan pemuda.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Iran vs Israel