TRIBUNNEWS.COM - Iran benar-benar membuktikan ancamannya menyerang Israel dengan mengirimkan ratusan drone bunuh diri langsung dari wilayah Iran ke Israel malam ini atau Minggu dinihari WIB, 14 April 2024.
Serangan drone bunuh diri Iran ke wilayah Israel ini sebagai aksi balas dendam atas penyerangan jet tempur F-35 Israel melancarkan serangan udara ke Konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan pemimpin Garda Revolusi Iran, Mohammad Reza Zahedi, serta 7 anggotanya.
Militer Israel menyatakan drone membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai Israel. Mereka terus melacak ancaman di wilayah udara Israel, seperti informasi yang dikutip dari CNN Internasional.
Sementara itu Jerusalem Post menginformasikan, ratusan drone yang diluncurkan Iran tersebut diterbangkan langsung oleh dari wilayahnya untuk menyerang Israel pada Sabtu malam, tidak melalui negara ketiga.
Menurut Jerusalem Post mengutip pernyataan IDF, ini merupakan sebuah perubahan radikal militer Iran dari penggunaan proxy yang biasa mereka lakukan selama ini.
Drone dan rudalĀ untuk menyerang Israel juga dilaporkan diluncurkan dari Yaman dan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Iran juga telah mengkonfirmasi bahwa Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah memulai serangan rudal dan drone terhadap Israel.
IDF mengatakan bahwa mereka siap untuk menembak jatuh mereka, meskipun pertahanan udaranya tidak kuat. Pesawat Israel dilaporkan sudah mulai menembak jatuh proyektil pada pukul 12:00 waktu setempat.
Sebelumnya, Angkatan Laut Iran telah menyita kapal tanker berbendera Portugis di Selat Hormuz yang terafiliasi dengan Israel di tengah meningkatnya ketegangan Iran dan Israel.
Media Tasnim Iran melaporkan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran (IRGC) berhasil menyita kapal kargo tersebut dan membawanya menuju perairan teritorial Iran.
Media IRNA Iran mengabarkan, Angkatan Laut IRGC menghentikan kapal "MSC Aris" dengan melakukan operasi pendaratan militer di dekat Selat Hormuz.
Kapal yang disita Iran tersebut terkait dengan grup "Zodiak" milik pengusaha Israel Eyal Ofer.
Baca juga: AS Pantau Iran Mobilisasi Drone dan Rudal Jelajah, Biden: Serangan ke Israel Bisa Lebih Cepat
Sementara MSC adalah anak perusahaan Zodiac Group. Pihak MSC menyatakan pihak berwenang Iran menahan kapal tersebut saat melintasi Selat Hormuz.
"Awak kapal terdiri dari 25 orang dan mereka sedang berkomunikasi dengan otoritas terkait untuk memastikan keselamatan mereka dan kembalinya kapal tersebut," bunyi pernyataan MSC, Sabtu.
Otoritas Operasi Perdagangan Maritim Inggris juga mengonfirmasi bahwa otoritas regional menyita sebuah kapal yang berada di jarak 50 mil laut timur laut pelabuhan Fujairah di Uni Emirat Arab.
Associated Press melaporkan bahwa mereka telah melihat klip video saat-saat ketika sebuah helikopter menurunkan unsur-unsur bersenjata ke dek kapal.