TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Iran melancarkan serangan udara ke Israel pada Minggu (14/4/2024) dini hari.
Ratusan drone dan rudal dikerahkan militer Iran untuk menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap konsulat mereka di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Sebelumnya Iran telah mengeluarkan ancaman kepada Israel seusai konsulatnya di Suriah diserang dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran melalui Kedutaan Besar Iran di Jakarta pun mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan serangan ke Israel.
Kemlu Iran mengungkapkan negaranya menjalankan hak wajar untuk membela diri seperti yang tercantum dalam Pasal 51 Piagam PBB.
Sukseskah Serangan Iran?
Sementara itu, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengklaim pihaknya sukses mencegat 99 persen dari sekitar 300 drone dan rudal jelajah serta balistik yang ditembakkan Iran ke wilayahnya.
"Ini adalah pencapaian strategis yang sangat signifikan," katanya seperti dilaporkan Times of Israel.
Dia mengatakan Iran menembakkan 170 drone pengebom, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik.
Dari jumlah tersebut, beberapa rudal balistik berhasil mencapai wilayah Israel menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan udara.
Baca juga: Adu Kekuatan Pasukan Khusus Iran dan Pasukan Elite Israel Jika Terjadi Perang Darat
Hagari mengeklaim dari 170 drone yang diluncurkan Iran, tidak satu pun yang berhasil masuk ke wilayah udara Israel.
Semuanya, kata dia, berhasil ditembak jatuh di luar batas wilayah oleh Israel dan sekutunya.
Ia menambahkan ada 30 rudal jelajah yang ditembakkan dan tidak ada yang menembus ke wilayah udara Israel.
Menurut Hagari, 25 dari 30 rudal jelajah itu berhasil ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Israel.