TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan Tetap Rusia di Dewan Keamanan, Vasily Nebenzia, mengecam negara-negara Barat, terutama anggota Dewan Keamanan PBB, yang menolak untuk mengutuk serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Serangan itu membunuh tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Iran kemudian membalas serangan itu dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Menurut Vasily Nebenzia, Iran bertindak demikian karena Dewan Keamanan PBB mengabaikan permintaan Iran untuk mengutuk serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus.
Namun, Dewan Keamanan PBB buru-buru menggelar rapat mendesak setelah Iran menyerang Israel.
"Pertemuan mendesak yang diadakan Dewan Keamanan PBB mengenai serangan balasan yang dilancarkan Iran terhadap Israel adalah pertunjukan kemunafikan dan standar ganda," kata Vasily Nebenzia, Senin (15/4/2024).
“Sangat disesalkan bahwa, tidak seperti pertemuan hari ini, Anda tidak mengusulkan untuk menyampaikannya kepada Dewan pada tanggal 2 April,” lanjutnya, merujuk pada permintaan Rusia
Pada 2 April 2024, Rusia meminta Dewan Keamanan PBB untuk membahas serangan Israel terhadap konsulat Iran, namun ditolak oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Vasily Nebenzia mengatakan jika yang diserang adalah konsulat negara Barat, Dewan Keamanan PBB kemungkinan besar akan langsung merespon.
"Jika konsulat negara-negara Barat yang diserang, situasinya pasti akan berbeda," kata Vasily Nebenzia.
"Apa yang terjadi kemarin tidak terjadi begitu saja dan terjadi sebagai akibat dari kegagalan Dewan Keamanan dalam menanggapi serangan Israel. Diam mengenai penyebab krisis ini tidak dapat diterima," lanjutnya, mengomentari diamnya Dewan Keamanan PBB.
Baca juga: H-3 Sebelum Serang Israel, Iran Akui Sudah Kabari AS dan Negara Tetangga
Rusia: Dewan Keamanan PBB Diam saat Israel Serang Iran
Rusia sebelumnya meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan rapat mendesak setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024.
“Setelah serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus hari ini, masyarakat Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan ini,” tulis Wakil Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky di X, Selasa (2/4/2024).
“Menyusul surat mereka, kami telah meminta pengarahan terbuka kepada Dewan Keamanan PBB. kepresidenan telah menjadwalkannya pada pukul 15.00 waktu New York (22.00 waktu Moskow) pada tanggal 2 April," lanjutnya, dikutip dari Jerusalem Post.