TRIBUNNEWS.COM - Yordania melarang Israel menggunakan wilayah udaranya dalam rencana balasan terhadap Iran.

Dilansir Khaberni dan Royanewstv, Juru bicara resmi Angkatan Bersenjata Yordania, militer Yordania siaga penuh serta meningkatkan patroli udara.

"Mengingat pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Yordania, dan dapat mengancam keamanan negara dan keselamatan warganya," kata pernyataan .

Angkatan udara Kerjaan Yordania diketahui meningkatkan patroli udaranya pada Selasa (16/4/2024) sekira pukul 01.00 waktu setempat.

Hal ini untuk mempertahankan wilayah udara Yordania dari pihak lain.

Selain itu, manuver ini dinyatakan untuk mencegah penetrasi udara.

Pernyataan angkatan bersenjata Yordania-Tentara Arab ini muncul seusai Dewan Perang Israel mendesak Tentara Israel untuk membalas serangan Iran.

Sebelumnya, Iran telah meluncurkan serangan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel yang disebut Iran sebagai serangan balasan.

Serangan balasan itu merujuk pada serangan Israel di konsulat Iran tepatnya di Damaskus, Suriah yang menewaskan dua jenderal.

Atas serangan itu, Yordania menembak jatuh drone Iran ke Israel yang melintas di wilayah udaranya dengan alasan prosedur keamanan negara.

Mereka mengklaim akan melakukan hal yang sama jika drone Israel melintas di wilayah udaranya.(*)

(Tribunnews.com/Diah/Hasiolan Eko P Gultom)