“Seperti yang dikatakan Cameron, setiap negara mempunyai hak untuk mempertahankan diri terhadap pelanggaran hukum diplomatik dan internasional.”
Matin juga membantah klaim Cameron bahwa mungkin ada ribuan korban sipil jika serangan massal drone dan rudal Iran, berhasil menembus pertahanan Israel dan sekutunya.
“Pasukan Iran tidak akan menargetkan lokasi berpenduduk mana pun untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, juga tidak menyerang gedung dan pusat pemerintahan."
"Itu adalah operasi pertahanan sah yang dilakukan dengan cara yang memberikan peringatan besar,” katanya.
“Sekarang, saya dapat mengatakan bahwa misi tersebut telah tercapai. Dan itu saja."
"Itulah yang telah kami umumkan secara terbuka, bahwa misi tersebut telah selesai.”
Matin menyebut serangan Iran itu sebagai unjuk kekuatan.
Iran ingin menunjukkan kemampuan militer, rudal, dan drone yang lebih kuat dari apa yang diharapkan komunitas internasional dari Iran.
Ia mengklaim bahwa tindakan itu perlu untuk menunjukkan pencegahan sehingga tidak ada negara lain yang berani mengancam keamanan Iran.
“Saat ini, tidak ada seorang pun yang dapat membayangkan bahwa Iran adalah Iran yang menjadi korban perang Iran-Irak. Iran sekarang menjadi negara adidaya regional,” katanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)