Serangan terhadap Lugansk tersebut, jelasnya, merupakan yang pertama sejak Mei 2023.
Sementara AS pada dasarnya mengesampingkan kemungkinan menugaskan angkatan bersenjatanya untuk mencegat rudal dan drone Rusia yang ditembakkan sebagai bagian dari operasi militer khusus di Ukraina, bahkan setelah Washington membantu Israel mengusir serangan udara dari Iran.
“Konflik berbeda, wilayah udara berbeda, gambaran ancaman berbeda,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada konferensi pers, ketika ditanya apakah opsi ini realistis mengenai Ukraina.
Ia mengaku telah mengantisipasi pertanyaan tersebut, namun Presiden AS Joe Biden telah menegaskan bahwa AS tidak akan mengambil peran tempur di Ukraina.