TRIBUNNEWS.com - Harga minyak dunia naik pesat hampir empat persen setelah Israel menyerang Iran pada Jumat (19/4/2024) waktu setempat.
CNN melaporkan, dalam perdagangan baru-baru ini, harga minyak Amerika Serikat (AS) naik 3,7 persen menjadi 85,80 dolar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah Brent yang menjadi patokan dunia, naik hingga 3,4 pesen menjadi 90,13 dolar AS per barel.
Israel dilaporkan telah menyerang Iran pada Kamis malam waktu setempat di mana rudal zionis jatuh di dekat pangkalan Angkatan Udara (AU) Iran.
"(Tepatnya) kota Ghahjaworstan, dekat Bandara Isfahan dan pangkalan kedelapan Angkatan Udara," lapor FARS.
Buntut adanya serangan itu, semua penerbangan menuju kota Teheran, Isfahan, dan Shiraz di bandara barat, barat laut, dan barat daya telah ditangguhkan.
Diketahui, serangan Israel terjadi hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara, jika Israel mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap Teheran, maka pihaknya akan "segera (membalas) dan pada tingkat maksimum."
Pejabat AS: Israel Bukan Menargetkan Fasilitas Nuklir
Terpisah, seorang pejabat AS mengatakan serangan Israel ke Iran bukan untuk menargetkan fasilitas nuklir yang ada di wilayah Isfahan.
Sebelum serangan terjadi, AS memperkirakan Israel tidak akan menargetkan fasilitas sipil atau nuklir, kata pejabat tersebut.
Kisaran target "tidak pernah ditentukan secara tepat, tapi lokasi nuklir dan sipil jelas tidak termasuk dalam kategori tersebut," timpal pejabat yang lain.
AS sebelumnya telah mendesak Israel untuk tidak menanggapi serangan Iran akhir pekan lalu.
Baca juga: Rudal Israel Hantam Iran, Ledakan Terdengar di Dekat Pangkalan AU di Isfahan
Tak hanya itu, AS juga menegaskan tak akan membantu Israel jika rezim Netanyahu tetap melangsungkan serangan balas dendam terhadap Iran.
Sumpah Iran akan Serang Israel Lagi
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, mengatakan pihaknya akan menyerang Israel lebih besar lagi jika Tel Aviv melakukan serangan balasan.
Tak hanya itu, Iran juga memperingatkan Washington bahwa dukungan apapun terhadap serangan balasan Israel akan berakibat buruk.
Bagheri menegaskan pihaknya tak akan segan-segan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS).
"Respons kami akan jauh lebih besar dibandingkan serangan malam ini jika Israel melakukan serangan balasan," kata Bagheri kepada TV pemerintah, Minggu (14/4/2024), dilansir The Guardian.
Iran telah melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam dan Minggu (14/4/2024) dini hari.
Serangan itu merupakan balasan atas aksi Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan belasan orang, termasuk jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)