News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Ini Alasan Israel Serang Iran Meski Dilarang AS dan Sekutunya

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL -  Rangkuman informasi terkini mengenai konflik Iran dan Israel, Jumat (19/4/2024) siang.

Israel menyerang Iran dini hari tadi.

Ini merupakan serangan balasan Israel setelah sebelumnya pada Minggu (14/4/2024) lalu, Iran menyerang Israel dengan 300 rudal dan drone.

  • Iran mengklaim pertahanan udaranya menjatuhkan tiga drone di Isfahan setelah stasiun ABC News melaporkan Israel telah melancarkan serangan rudal terhadap sebuah situs di Iran.
  • Kantor berita terkait  Iran, Fars, melaporkan ledakan di provinsi Isfahan Iran. Sejauh ini belum ada laporan korban.
  • Di kota Isfahan terletak fasilitas nuklir Iran namun dikabarkan fasilitas itu masih aman.
  • Dua pejabat AS mengkonfirmasi kepada CBS News bahwa rudal Israel telah menghantam Iran.
  • Belum ada kabar dari Israel mengenai dugaan serangan tersebut.
  • Penerbangan di beberapa kota di Iran ditangguhkan.
  • Ada juga laporan ledakan di Suriah dan Irak.
  • Serangan Israel terjadi beberapa hari setelah Iran menembakkan serangkaian drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April.
  • Serangan Israel tersebut menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal Korps Garda Revolusi Islam Iran.
    Eskalasi ini terjadi lebih dari enam bulan setelah perang dahsyat Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 34.000 orang, dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya spiral kekerasan di Timur Tengah
    Dekat Fasilitas Nuklir Iran

Alasan Israel Serang Iran

Sejauh ini militer Israel belum memberikan konfirmasi soal serangan itu.

"Serangan rudal Israel menargetkan sebuah situs di Iran pada Jumat pagi," menurut ABC News.

Selain di Isfahan Iran tengah, ledakan juga terjadi di Kegubernuran As-Suwayda di Suriah selatan  dan di wilayah Bagdad serta Gubernuran Babil di Irak pada Jumat pagi.

Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya memastikan akan membalas serangan Iran terhadap Israel. 

Baca juga: 5 Info Terkini Israel Serang Iran: Sejumlah Drone Israel Ditembak, Sirine di Israel Utara Berbunyi

Langkah yang diambil Netanyahu ini bertolak belakang dengan saran dari Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang memintanya untuk menahan diri.

Pertemuan kedua menteri luar negeri itu dengan Netanyahu berlangsung di Kantor Perdana Menteri Israel di Yerusalem pada Rabu (17/4/2024) dua hari lalu.

Saat itu, Netanyahu menolak saran Jerman dan Inggris untuk menahan diri dengan alasan Israel berhak mempertahankan diri dari serangan Iran.

"Kami akan membuat keputusan sendiri mengenai tanggapan terhadap serangan Iran. Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mempertahankan diri," kata Netanyahu.

Alasan ini sebelumnya sempat juga diungkapkan Netanyahu saat Israel menghadapi Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan oleh gerakan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu.

Meski begitu, ada alasan lain pula yang mendasari rencana Israel untuk membalas serangan yang dilakukan oleh Iran.

Media AP News  memperkirakan Israel tidak mungkin menyerang Iran secara langsung setidaknya tanpa dukungan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden sudah menegaskan bahwa AS tidak akan terlibat secara langsung dalam serangan Israel terhadap Iran.

Meski begitu, AS diyakini akan tetap membantu dengan memasok senjata dan melindungi Israel dari ancaman serangan lainnya.

Penjelasan IDF

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, juga mengatakan Israel akan mengerahkan berbagai kemampuan militer dan mengerahkan sekutu untuk membalas Iran.

Sebelumnya, Komandan Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Kayumarth Heydari mengejek Israel memiliki pertahanan yang lemah jika tanpa sekutunya yang membantu menembak rudal dan drone Iran.

Meski tidak diungkapkan secara langsung, rencana Israel untuk membalas serangan Iran menunjukkan komitmen mereka untuk unjuk kekuatan militer yang dimilikinya guna menghadapi Iran.

Ancaman Iran

Sementara itu, Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber mengatakan negaranya tidak menginginkan eskalasi  perang namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi maka Iran akan memberikan respons yang keras.

Dikutip dari kantor berita IRNA, pejabat Iran membuat pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Suriah Hussein Arnous pada Kamis kemarin.

Mokhber mengatakan bahwa serangan terhadap misi diplomatik Iran di Suriah 1 April 2024 lalu menunjukkan keputusasaan rezim jahat dalam menghadapi perlawanan Palestina dan kelompok perlawanan lainnya.

“Kami tidak mencari ketegangan, namun kami akan memberikan respons keras jika rezim Zionis melakukan kesalahan lagi”, kata Wakil Presiden tersebut.

Perdana Menteri Suriah memuji operasi pembalasan Iran sebagai respons yang menghancurkan terhadap rezim tersebut, dan mengatakan bahwa tindakan berani tersebut mempertanyakan dan menantang keberadaan rezim Zionis, kredibilitasnya, serta para pendukungnya.

Arnous juga mengatakan bahwa tentara Suriah dalam kesiapan penuh untuk mendukung front perlawanan dan memberikan respon yang keras terhadap kemungkinan tindakan agresi rezim Zionis.

Sumber: AP/IRNA/Al Jazeera

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini