TRIBUNNEWS.com - Israel tak memberikan komentar saat ditanya CNN mengenai ledakan di dekat pangkalan militer Angkatan Udara (AU) Iran di Isfahan.
"(Kami) tidak punya (apa-apa untuk) dikomentari saat ini," kata militer Israel, Jumat (19/4/2024).
Diketahui, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Israel telah melancarkan serangan ke wilayah Iran pada Jumat pagi waktu setempat.
Pejabat itu mengatakan, pihaknya telah memberikan peringatan soal adanya balasan dari Israel.
Namun, ia mengatakan AS "tidak mendukung serangan tersebut".
Di sisi lain, pejabat AS lainnya memastikan Israel tidak menargetkan fasilitas nuklir di Isfahan.
Hal ini disampaikannya sebelum serangan Israel terjadi.
Kisaran target "tidak pernah ditentukan secara tepat, tapi lokasi nuklir dan sipil jelas tidak termasuk dalam kategori tersebut," kata dia.
Sementara itu, media yang memihak pemerintah Iran, Tasnim, melaporkan fasilitas nuklir di Isfahan "sepenuhnya aman".
Laporan ini didapatkan Tasnmi dari "sumber yang dapat dipercaya".
Media Iran lainnya juga melaporkan hal yang sama.
Baca juga: Buntut Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Naik Tajam Hampir 4 Persen
Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara
Menyusul serangan Israel pada Jumat pagi, Iran mengaktifkan sistem pertahanan udara mereka di beberapa wilayah.
Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi ancaman udara, menurut laporan terbaru dari IRNA.
"Menyusul pengaktifan pertahanan udara di beberapa wilayah untuk menghadapi beberapa kemungkinan sasaran, laporan menunjukkan bahwa sejauh ini, tidak ada laporan serangan atau ledakan skala besar yang disebabkan oleh ancaman udara," tulis IRNA.
Hasil pemeriksaan intensif di Isfahan, menunjukkan semua instalasi militer dan keamanan yang sensitif masih aman dan tidak ada laporan insiden.
Sementara itu, Juru Bicara Pusat Siber Nasional Iran, Hossein Dalirian, mengatakan "pertahanan udara Teheran telah menembak jatuh tiga drone."
"Tidak ada laporan mengenai sernagan rudal untuk saat ini," imbuhnya.
Ledakan juga Terdengar di Suriah dan Irak
Selain di Iran, ledakan juga terjadi di Suriah dan Irak.
Dilansir AlJazeera, ledakan-ledakan itu menargetkan situs militer.
Situs militer yang dimaksud adalah bandara militer Adra dan Al-Thala, serta batalion radar yang berlokasi di antara kota Adra dan desa Qarfa di Suriah selatan.
Sementara, ledakan di Irak terjadi di daerah al-Imam di Babel.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)