News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Bukan Topik Utama, Warga Israel Dongkol Setengah Mati Lihat Warga Gaza Main-Berenang di Pantai

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Pantai Gaza yang dipenuhi warga Palestina yang bermain dan berenang untuk sejenak lari dari kenyataan perang yang dilancarkan Israel. Kondisi ini membuat marah warga Israel yang justru dilarang ke pantai pendudukan mereka karena status zona perang.

Boker menyindir dalam postingan di X, kalau setelah Israel berbulan-bulan menggempur Jalur Gaza, warga Palestina justru menjadi pihak yang mendapatkan 'kemewahan' di pantai.

“Kemenangan mutlak… Gambar ini membuat badan saya sakit. Sedangkan di Pantai Zikim, pantai kami dinyatakan sebagai kawasan militer tertutup dan kami warga tidak bisa mendekatinya tanpa pengawalan militer, di seberang pagar - warga Gaza menghabiskan waktu di pantai dan mandi di laut seolah-olah tidak ada perang," tulis Boker menyindir klaim kemenangan yang digaungkan pemerintahannya.

Baca juga: Israel Dilanda Panic Buying Saat Iran Bersumpah Membalas: Toko dan Bank Diserbu Pemukim Yahudi

Ben-Gvir Sewot

Bukan cuma warga Israel yang dongkol melihat warga Palestina yang bisa berenang di pantai, menteri keamanan dalam negeri Israel, Itamar Ben-Gvir juga sakit hati.

Ben-Gvir bahkan menyerukan pembubaran koalisi pemerintah atas kegagalannya dalam perang di Gaza.

Ben-Gvir menggunakan momentum ini untuk melancarkan serangan ke bekas gerakan oposisi pemerintah "Kamp Negara" yang ikut dimasukkan ke dalam kabinet perang Israel.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir: (khaberni)

"Di Gaza - gambar ribuan orang sedang mandi di pantai. Di utara - Hizbullah melihat Kabinet Koalisi tidak merespon serangan ratusan rudal dari Iran ke wilayah Israel, sehingga mereka mengangkat kepala dan mengambil langkah agresif yang hari ini membuat kami terluka," tulis Ben-Gvir.

“Ini saatnya membongkar kabinet koalisi, menghentikan kebijakan inklusi dan proporsionalitas, dan menunjukkan kepada musuh kita bahwa tuan tanah sudah gila,” tambah menteri dari sayap kanan ultarortodoks tersebut.

"Sayangnya, selama kebijakan Kabinet Koalisi saat ini terus berlanjut, kemenangan mutlak semakin jauh," tutupnya.

(oln/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini