Unit ini mendapat kecaman keras dari Amerika pada tahun 2022, setelah seorang pria lanjut usia berdarah Palestina-Amerika ditemukan tewas, tak lama setelah dia ditahan di pos pemeriksaan Tepi Barat.
Dikutip dari Times of India, Batalion Netzah Yehuda adalah bagian dari IDF yang didirikan pada 1999 sebagai batalion militer khusus untuk Yahudi ultra-Ortodoks.
Seluruh tentara dan perwira Netzah Yehuda adalah laki-laki.
Netzah Yehuda memungkinkan pria Yahudi Haredi untuk bertugas sebagai tentara tempur di militer sambil menjunjung tinggi keyakinan agama mereka.
Yahudi Haredi adalah penganut Yahudi Ortodoks.
Saat ini, Netzah Yehuda memiliki lebih dari 1.000 tentara.
Batalion Netzah Yehuda menjadi tujuan para pemukim ekstremis sayap kanan yang belum diterima di batalion tempur lain mana pun di tentara Israel.
Batalion ini mengandalkan sistem perekrutan sukarela dari berbagai latar belakang seperti ultra-ortodoks, Zionis religius, keluarga Chardal, dan sukarelawan dari luar negeri.
Selain itu, hanya istri tentara dan perwira Netzah Yehuda yang diperbolehkan berada di antara pangkalan militernya untuk mempertahankan segreasi gender serta mencegah interaksi yang dianggap tidak pantas antara laki-laki dan perempuan.
Di tengah keributan dengan AS, Israel memindahkan Netzah Yehuda keluar dari Tepi Barat pada akhir tahun 2022, lalu memindahkanya lagi ke Israel utara.
Batalion tersebut dipindahkan ke perbatasan selatan dengan Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang sedang berlangsung.
Lebih jauh, konflik Iran-Israel sampai hari ini belum menemui titik terang.
Yang paling menyulut permusuhan yakni ketika Israel menyerang gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April kemarin.
Sebagai balasan, Iran melancarkan ratusan drone dan rudal ke Tel Aviv pada Sabtu (13/4/2024).