Sistem lain, termasuk Patriot, THAAD, Arrow-2 dan 3, David's Sling, dan Iron Dome tak punya kemampuan untuk menangkis rudal itu dalam jangkauan yang jauh.
Laporan Tasnim juga mengonfirmasi pendapat dari pengamat militer bahwa rudal balistik Iran yang ditembakkan ke Israel mengandung muatan amunisi mikro hulu ledak fragmentasi.
Baca juga: Iran Pakai Rudal Penghancur Kheibar saat Serang Israel, Akurasi Tinggi, Bisa Jangkau 1.800 Km
Hal itu membuat rudal tersebut makin susah ditangkis oleh sistem pertahanan Israel dan AS.
Tasnim menyebut Israel akan memerlukan waktu hingga berbulan-bulan bahkwan bertahun-tahun untuk memutakhirkan sistem pertahan rudalnya.
Sementara itu, Iran masih belum memainkan "kartu as" miliknya, seperti rudal Kheibar Shekan 2, Fattah 1, Fattah 2, dan Khorramshahr 4.
"Lebih lanjut, Iran bisa dengan cepat meningkatkan kemampuan serangnya hanya dengan mengoptimalkan hulu kedak rudalnya, tanpa merancang kembali rudal itu," demikian pernyataan Tasnim.
Tasnim memperingatkan bahwa jika konflik Iran-Israel makin panas, Iran bisa mengulangi taktik sebelumnya, tetapi dengan skala yang lebih besar.
Pertama, menembakkan rudal lama untuk membuat sistem pertahanan Israel kewalahan.
Kemudian, meluncurkan rudal tercanggihnya yang langsung menargetkan sistem pertahanan negara Zionis sehingga Israel terancam tak punya pertahanan.
(Tribunnews/Febri)