News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Makna di Balik Serangan Balasan Iran ke Israel, Ujian untuk AS hingga Pembuktian pada Tel Aviv

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran yang disediakan oleh kantor Angkatan Darat Iran pada 12 Oktober 2021 menunjukkan pemandangan peluncur rudal anti-pesawat yang menembakkan salvo selama latihan militer gabungan antara tentara Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). (Foto oleh kantor Angkatan Darat Iran / AFP)

TRIBUNNEWS.com - Analis politik yang berbasis di London, Inggris, Batool Subeiti, membeberkan makna di balik serangan balas dendam Iran terhadap Israel beberapa waktu lalu.

Menurut Subeiti, Iran menegaskan posisinya sebagai musuh besar Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat (AS), dengan menepati janji mereka balas dendam atas serangan di Damaskus, Suriah, yang menewaskan 16 orang.

"Iran menepati janji kepada musuh-musuhnya: apapun yang Anda inginkan, kami akan tetap mencapai target kami secara tepat," ungkap Subeiti, Senin (22/4/2024), dilansir Al Mayadeen.

Tak hanya itu, Subeiti juga menyebut serangan Iran terhadap Israel adalah untuk menguji AS, sejauh mana intervensi terhadap sekutunya.

AS sendiri sebelumnya sudah mendesak Israel untuk tidak merespons serangan Iran.

Bahkan, rezim Joe Biden menegaskan mereka tak mendukung serangan Israel ke Iran pada Jumat (19/4/2024) lalu.

Meski demikian, di waktu yang hampir bersamaan, DPR AS menyetujui bantuan militer untuk Israel.

Selain untuk menguji AS, Iran juga ingin memberi pesan pada Israel, bahwa mereka tidak akan bersikap seperti Tel Aviv.

Diketahui, dalam serangan yang berlangsung pada Sabtu (14/4/2024) dan Minggu (15/4/2024), Iran hanya menargetkan pangkalan militer Israel, termasuk markas intelijen Zionis di Dataran Tinggi Golan serta pangkalan udara Nevatim.

"Iran ingin mengirim pesan, bahwa mereka tidak akan menyerang, kecuali lokasi-lokasi di mana Israel mengomando serangan ke konsulat Iran di Damaskus, sebagai bentuk pembalasan."

"Iran (ingin) membuktikan bahwa mereka tidak seperti Israel dengan mematuhi hukum internasional, yaitu jika terjadi perang, tidak menargetkan warga sipil," urai Subeiti.

Baca juga: Iran Pakai Rudal Penghancur Kheibar saat Serang Israel, Akurasi Tinggi, Bisa Jangkau 1.800 Km

"Tapi, di saat yang bersamaan, Iran ingin menegaskan bahwa mereka bisa merespons secara tegas jika musuh mereka cukup bodoh untuk melakukan eskalasi," lanjutnya.

Di akhir pernyatannya, Subeiti menilai serangan 'kecil' Israel terhadap Iran di hari Jumat, merupakan indikasi bahwa Tel Aviv sebenarnya berada dalam masalah besar dalam menghadapi Republik Islam.

Pujian Khamenei

Pemimpin Tertingi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memuji angkatan bersenjata negaranya atas "keberhasilan" mereka terkait serangan langsung ke Israel pada pekan lalu.

Dalam pertemuan dengan komandan militer Iran, Minggu (21/4/2024), Khamenei mengapresiasi angkatan bersenjata atas "kebehasilan dalam beberapa peristiwa baru-baru ini."

"Berapa banyak rudal yang diluncurkan dan berapa banyak yang mengenai sasaran, bukanlah pertanyaan utama."

"Yang terpenting adalah Iran menunjukkan kekuatannya selama operasi itu (Janji Setia)," kata Khamenei, Minggu, dilansir AlJazeera.

"Dalam operasi baru-baru ini, angkatan bersenjata (Iran) berhasil meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan," imbuh dia.

Ia juga mendesak para pejabat militer Iran untuk "tanpa henti melakukan inovasi dan mempelajari taktik musuh.

"Perdebatan pihak lain mengenai berapa banyak rudal yang ditembakkan, berapa banyak yang mengenai sasaran, dan berapa yang tidak, ini adalah hal yang tidak penting," tegas dia dalam pidatonya yang disiarkan oleh televisi pemerintah.

Pemimpin berusia 85 tahun itu melontarkan komentar tersebut dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh para petinggi militer reguler Iran, polisi, dan IRGC.

Kendati demikian, Khamenei tidak menyinggung serangan balasan Israel pada Jumat (19/4/2024) di pusat kota Isfahan, meskipun pertahanan udara melepaskan tembakan dan Iran menghentikan penerbangan komersial di sebagian besar negara tersebut.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini