TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara melakukan peluncuran uji coba rudal balistik jarak pendek ke perbatasan laut dekat Korea Selatan dan Jepang pada Senin (22/4/2024) kemarin.
Dikutip dari AP, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Kim Myung-soo mengungkapkan bahwa senjata yang diluncurkan dari Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang itu meluncur sejauh 300 kilometer sebelum jatuh di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Adapun rudal balistik itu diperkirakan dapat menargetkan sejumlah lokasi di Korea Selatan.
Kim pun mengutuk keras peluncuran rudal balistik tersebut dengan menyebut bahwa hal itu merupakan "provokasi yang jelas" dan mengancam perdamaian di Semenanjung Korea.
Mereka mengungkapkan bakal mempertahankan kesiapan "secara luar biasa" untuk menanggapi provokasi Korea Utara itu yang sejalan dengan aliansi militer Korea Selatan yaitu Amerika Serikat (AS).
Sementara, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa Korea Utara meluncurkan setidaknya satu rudal balistik yang terbang sejauh 250 kilometer dengan ketinggian maksimum sekitar 50 kilometer.
Dia mengungkapkan uji coba rudal balistik oleh Korea Utara yang telah dilakukan berulang kali dan tindakan provokatif lainnya mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan, dan komunitas internasional.
Dikutip dari Reuters, Korea Utara mengatakan pada Sabtu (20/4/2024) bahwa telah menguji coba hulu ledak rudal jelajah "super besar" dan rudal anti pesawat baru di daerah pesisir barat pada awal pekan lalu.
Selain itu, pada awal bulan ini, Korea Utara juga telah melakukan uji coba peluncuran rudal jarak menengah dengan kemampuan hulu ledak hipersonik yang dianggap beberapa pengamat dimaksudkan untuk menyerang wilayah Samudera Pasifik seperti Guam dan sekitarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara juga telah menguji berbagai rudal berkemampuan nuklir yang dirancang untuk menyerang lokasi di Korea Selatan, Jepang, dan AS.
Para ahli mengatakan bahwa sebenarnya Korea Utara telah memiliki rudal nuklir yang dapat menjangkau seluruh Korea Selatan dan Jepang.
Baca juga: Iran Rudal Israel Usai Kim Jong Un Bilang Siap Perang, Biden Mumet, AS dalam Jangkauan Nuklir Korut
Namun, Korea Utara dianggap belum mengembangkan rudal balistik antarbenua yang berfungsi untuk menyasar AS.
Korsel-Jepang-AS Perkuat Latihan Militer
Untuk menanggapi ancaman nuklir Korea Utara, tiga negara yaitu AS, Korea Selatan, dan Jepang telah memperkuat latihan militer bilateral dan latihan trilateral.
Pada Senin kemarin, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Kim Myung-soo telah bertemu dengan Komando Antariksa AS, Stephen N. Waiting dan berdiskusi terkait ancaman nuklir Korea Utara.