TRIBUNNEWS.COM - Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam garang menyebut tentara Israel telah kalah dan malu menelan kemenangan palsu.
Hal itu dikatakan Abu Ubaida bertepatan dengan 200 hari Perang Gaza.
Abu Ubaida juga memberikan penggambaran terkait pencapaian perlawanan Palestina di medan perang Gaza.
Di sisi lain dirinya juga menyoroti soal kejinya tentara Israel yang terus melakukan ribuan pembantaian dan segala macam kejahatan mengerikan, hingga menewaskan puluhan ribu warga sipil Palestina.
Namun dikatakan Abu Ubaida, perlawanan Palestina menunjukkan kekuatan yang tak tertandingi dan mampu mengalahkan tentara Israel secara strategis.
Berikut sebagian isi pidato Abu Ubaida:
“Musuh kriminal terus berusaha menyelamatkan citranya, namun malah semakin menerima rasa malu dan aib."
“200 hari telah berlalu dan tentara Zionis masih terjebak di rawa Gaza, mengeksploitasi kesulitan di lapangan untuk melakukan lebih banyak pembunuhan dan kehancuran," tuturnya mengutip Palestine Chronicle.
Ubaida menyebut bahwa tentara Israel kalah, dan hanya menunjukkan banyak kemarahan hingga balas dendam yang tak mendasar.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa tentara pendudukan Israel gagal melawan perlawanan Palestina dan rakyat Palestina.
"Citra mereka hancur di hadapan dunia, dunia menyaksikan keperkasaan para pejuang kami dan serangan menyakitkan mereka tidak hanya dalam menangkis serangan musuh namun juga selama penarikan mundurnya," lanjutnya.
Baca juga: Israel Tidak Bisa Mencapai Apa Pun 200 Hari Perlawanan Gaza Sekuat Pegunungan Palestina, Kata Ubaida
“Dalam 200 hari, musuh hanya bisa melakukan pembunuhan massal, penghancuran, dan pembunuhan."
“Kekalahan yang diderita tentara pendudukan dalam waktu 60 menit tidak dapat mengalahkan kami dalam 200 hari. Mereka mencari kemenangan imajiner di mana-mana, tapi di mana pun mereka mencarinya, mereka menemukan kita di sana menumpahkan darah prajurit mereka," imbuh Ubaida dalam pidatonya.
Abu Ubaida garang, akan terus melakukan serangan pada tentara zionis, dengan menerapkan taktik baru.
"Selama mereka masih ada di setiap inci tanah kami," ujarnya.
“Klaim pendudukan yang menghubungkan kemenangan dengan memasuki Rafah dan menghancurkan sisa-sisa brigade di sana hanyalah upaya untuk merasakan kemenangan palsu.
Menurutnya, tentara Israel terus kecewa dengan pencapaiannya di Gaza, hingga pada akhirnya mereka berfokus terhadap pembunuhan warga sipil Gaza, termasuk wanita dan anak-anak.
“Tentara yang fokus membunuh anak-anak dan perempuan, menghancurkan kuburan, membalas dendam terhadap jenazah para syuhada, menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, mengebom truk bantuan, dan membunuh anggota organisasi bantuan kemanusiaan internasional dan lokal adalah tanda tentara merasakan kekalahan yang signifikan dan kekecewaan, tidak ada satu pun yang percaya diri dengan pencapaiannya."
Update Korban di Gaza Palestina
Israel terus melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina, hingga menewaskan banyak warga sipil Palestina.
Hampir 34.200 warga Palestina telah terbunuh, termasuk wanita dan anak-anak, mengutip Anadolu Agency.
dan lebih dari 77.000 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel, yang kini memasuki hari ke-200, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)