TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 32 orang tewas dan dua orang hilang setelah banjir bandang melanda hampir separuh wilayah Kenya.
Beberapa jalan di ibu kota Kenya, Nairobi, ditutup pada hari Rabu (24/4/2024) dan beberapa lingkungan masih terendam setelah hujan lebat terjadi seharian.
Palang Merah mengatakan Sungai Athi, sungai terpanjang kedua di Kenya yang mengalir di selatan Nairobi hingga Samudera Hindia, telah meluap, menghalangi jalan dan menyebabkan warga terdampar.
Rumah-rumah terendam di daerah kumuh Mathare yang luas di Nairobi, di mana penduduk turun ke atap rumah untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda mereka.
“Situasi di Nairobi telah meningkat ke tingkat yang ekstrem. Pemerintah daerah atas segala upayanya jelas kewalahan,” tulis Senator kota Edwin Sifuna di akun X-nya, dikutip dari CNN.
Di Nairobi tengah, tempat banyak kantor pemerintah dan parlemen bermarkas, jalan utama terhalang pohon tumbang.
Sekitar 103.500 orang terkena dampaknya, dikutip dari Radio Jamaica News Online.
“Kita membutuhkan semua layanan darurat nasional dimobilisasi untuk menyelamatkan nyawa.”
Ia membagikan video warga yang terjebak di atap rumahnya di pemukiman informal di Nairobi.
Sejak pertengahan Maret, Kenya diguyur hujan lebat.
Curah hujan semakin deras selama seminggu terakhir.
Baca juga: Dipicu Hujan Lebat 10 Jam, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan
Banjir pun meluas ke berbagai wilayah.
Masyarakat Palang Merah Kenya mengatakan telah menyelamatkan 18 orang di lingkungan Mathare 4A yang “terdampar akibat banjir akibat hujan lebat tadi malam di Nairobi.”
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan operasi “penyelamatan jiwa” lainnya di wilayah lain di negara tersebut.
Bahkan pihak Palang Merah Kenya mengatakan telah melakukan lebih dari 188 penyelamatan sejak awal Maret.
Otoritas Jalan Perkotaan Kenya menutup sebagian empat jalan yang terkena dampak parah dan memperingatkan kemungkinan banjir di dua jalan lainnya.
“Polisi lalu lintas dan tim teknis kami berada di lapangan untuk mengarahkan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan pengendara,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kenya Railways menghentikan sementara layanan kereta komuter secara nasional.
“Kami terpaksa mengambil tindakan pencegahan ini karena keselamatan pelanggan kami selalu menjadi hal terpenting bagi kami,” kata operator tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Hujan yang berkelanjutan diperkirakan terjadi di berbagai wilayah di negara ini seperti yang ditunjukkan dalam peta prakiraan curah hujan pada hari Rabu dan Kamis,” kata Departemen Meteorologi Kenya.
Dikutip Al Jazeera, El Nino sering kali menimbulkan dampak buruk di Afrika Timur, wilayah yang sudah berulang kali dilanda guncangan iklim.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)