Kecilnya serangan kedua Israel tersebut, menurut Mairav Zonszein, menunjukkan bahwa Iran dan Israel tidak menginginkan perang.
"Tanggapan Israel diperlunak untuk mengakhiri eskalasi ini," katanya.
"Tapi pertanyaan sebenarnya adalah apa yang terjadi jika Israel menyerang sasaran-sasaran Iran di Suriah atau tempat lain? Tentu hal ini sudah rutin terjadi, namun kemarin Iran mengancam akan membalasnya dalam upaya mengubah aturan main," ujarnya.
Iran Hanya Beri Peringatan ke Israel
Sementara itu, Ali Vaez, analis Iran di ICG yang berbasis di Washington, mengatakan ketidakpastian aturan Iran dalam melawan Israel.
Ia mengatakan Iran selama ini melawan Israel melalui proksi-proksinya yang di Suriah, Lebanon, Irak, Yaman, Palestina dikoordinasi oleh Pasukan Quds Iran.
"Namun, serangan Israel pada 1 April di Damaskus menewaskan tiga komandan tertinggi Iran, ini adalah garis merah yang tidak bisa diabaikan oleh Iran," kata Ali Vaez, Rabu, dikutip dari Sputnik.
"Dalam serangan balasan Iran pada 13 April, Iran ingin memberi sinyal ke Israel bahwa aturan sebelumnya tidak lagi berlaku," lanjutnya, merujuk pada pembunuhan Israel terhadap militer Iran di masa lalu yang tidak menimbulkan respon sebesar ini.
Hal ini ditunjukkan dari ancaman Hossein Salami, komandan pasukan elit militer Iran, Korps Garda Revolusi (IRGC), yang mengatakan Iran akan membalas langsung setiap agresi di wilayahnya.
Namun, serangan drone kecil pada 19 April di Isfahan tidak ditanggapi serius oleh Iran dan tidak mengaitkannya dengan Israel, sehingga Iran tidak perlu membalas.
AS Panik, Kirim Bantuan 17 Miliar Dolar ke Israel
AS telah menyetujui miliaran dolar untuk Israel setelah serangan balasan Iran pada 13 April karena khawatir akan perang regional besar-besaran yang dapat menghancurkan Israel.
Sehari setelah serangan itu, 90 anggota parlemen Kongres mendesak Ketua DPR Mike Johnson untuk segera mengajukan rancangan undang-undang pendanaan asing yang mencakup bantuan sebesar $14 miliar kepada Israel.
“Serangan Iran menunjukkan kepada kita mengapa bantuan kita kepada Israel sangat penting,” tulis Perwakilan Partai Demokrat dari Florida, Lois Frankel, di akun media sosial X.
Pada Sabtu (20/4/2024), Kongres AS menyetujui 17 miliar dolar untuk membantu pertahanan Israel.
Dari 17 miliar dolar, para analis memperkirakan hanya 2 miliar dolar yang mungkin dialokasikan untuk membantu warga Palestina yang menghadapi agresi Israel.