TRIBUNNEWS.COM - Anggota parlemen wanita Iran, Fatemeh Mohammad Beigi meyakini serangan Teheran ke Israel pada 13 April lalu bisa menarik investasi asing.
Tak hanya menarik investasi asing, Beigi juga meyakini serangan tersebut bisa menyatukan warga Iran.
"Tidak diragukan lagi, prestasi signifikan pasukan kedirgantaraan Garda Revolusi melawan Israel telah mendekatkan hati masyarakat," kata Beigi, dikutip dari Iran International.
"Mengingat solidaritas ini, masalah-masalah menantang lainnya di negara ini… juga dapat diselesaikan," lanjutnya.
Namun, rujukannya terhadap potensi peningkatan investasi asing bertentangan dengan keputusan Amerika Serikat dan Eropa baru-baru ini yang memperluas sanksi terhadap individu dan entitas yang membantu Iran dalam kegiatan proliferasi senjata dan dukungan terhadap jaringan militan.
Selain itu, bertentangan dengan klaimnya tentang solidaritas yang lebih kuat di antara masyarakat, banyak warga Iran yang mengkritik serangan terhadap Israel.
Bahkan beberapa orang dalam dan komentator rezim memperingatkan konsekuensi ekonomi dan keamanan yang mengerikan.
Beigi dikenal dengan pernyataan dan tindakannya yang unik.
Pada bulan Februari, saat kampanye pemilu untuk pemilihan parlemen, ia menulis surat kepada gubernur di daerah pemilihan setempat.
Saat itu, Beigi mengingatkan gubernur bahwa ia dikenal dengan berbagai nama yang bagus, dan hal ini harus dipertimbangkan saat penghitungan surat suara tertulis.
Daftar sembilan nama tersebut ia berikan kepada gubernur melalui surat. Salah satu nama tersebut adalah “Ms. Dokter".
Baca juga: Teheran Tarik Pasukannya dari Suriah Seusai Israel Serang Kota Isfahan Iran
Beigi mengatakan jika pemilih cukup menulis “Ms. Dokter”, itu akan menjadi suara untuknya.
Pemimpin Tertinggi Iran Tak Takut Sanksi
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, negaranya tidak akan pernah menyerah pada sanksi yang dijatuhkan oleh arogansi global.
Mengenai upaya arogansi global yang menggunakan sanksi sebagai alat untuk menekan Iran, Ayatollah Khamenei menekankan bahwa Republik Islam dan negara besar Muslim Iran tidak akan pernah menyerah pada tindakan intimidasi seperti itu.