TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, akan menghentikan tugas publiknya setelah istrinya, Begona Gomez, diselidiki atas tuduhan korupsi.
Meski Pedro Sanchez menolak tuduhan itu, ia memilih untuk membatalkan agenda publiknya hingga Senin (29/4/2024).
“Saya perlu berhenti sejenak dan berpikir,” tulis Pedro Sanchez dalam surat yang dibagikan di akun X miliknya.
“Saya sangat membutuhkan jawaban atas pertanyaan apakah ini bermanfaat, apakah saya harus terus memimpin pemerintahan atau meninggalkan kehormatan ini," lanjutnya.
"Senin depan, 29 April, saya akan hadir di hadapan media untuk memberi tahu Anda keputusan saya," tambahnya, dikutip dari The Guardian.
Begona Gomez tidak memegang jabatan publik dan tidak menonjolkan diri dalam politik.
Dia dituduh menggunakan posisinya untuk mempengaruhi kesepakatan bisnis.
Tuduhan itu dilayangkan oleh Manos Limpias, sebuah serikat pekerja yang sebagian besar bekerja sebagai platform yang menangani kasus-kasus hukum.
Manos Limpias dipimpin oleh Miguel Bernad Remon, seorang tokoh sayap kanan Spanyol.
Kelompok tersebut menggunakan hukum Spanyol yang memperbolehkan individu atau entitas untuk mengambil bagian dalam kasus pidana tertentu meskipun mereka tidak dirugikan secara langsung oleh terdakwa.
Pengadilan yang berbasis di Madrid akan mempertimbangkan tuduhan tersebut dan melanjutkan penyelidikan atau membatalkannya.
Baca juga: PM Spanyol Pedro Sanchez Bakal Melobi Mitra Uni Eropa agar Akui Negara Palestina
Pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut dan mengatakan penyelidikan tersebut masih dalam proses.
Pedro Sanchez Tuduh Lawan Politiknya
Pedro Sanchez, yang memimpin Spanyol sejak tahun 2018, menuduh lawan politiknya berkolaborasi dengan Manos Limpias.
Menurutnya, lawan politiknya melancarkan operasi pelecehan dan intimidasi yang tidak berdasar untuk meruntuhkannya secara pribadi dan politik dengan menyerang istrinya.