News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Ngawur, Tentara Israel Kirim Foto Rahasia Iron Dome kepada Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita di FB

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sistem pertahanan Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh Hamas, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021.

TRIBUNNEWS.COM – Foto-foto atau dokumentasi yang mengungkapkan detail tentang alat utama sistem pertahanan (alutsista) biasanya merupakan hal yang rahasia.

Namun, seorang personel Pasukan Pertahanan Israel (IDF) justru mengirimkan foto-foto yang memperlihatkan detail sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel kepada “wanita” yang tidak benar-benar dikenalnya.

Ironisnya, wanita itu sebenarnya adalah agen intelijen Iran yang menyamar sebagai seorang wanita di media sosial Facebook.

Kan News melaporkan, bahwa tentara itu “dengan sukarela” mendokumentasikan peluncur Iron Dome beserta lokasinya dan kemudian mengirimkannya kepada wanita yang “dicintainya” itu.

Setelah pelanggaran ini diketahui, tentara yang bertugas menjadi pengemudi truk itu dihukum penjara selama 10 hari.

“Sebagai bagian dari aktivitas yang dilakukan untuk memantau dan mencegah perilaku buruk personel di jaringan sosial, sebuah infrastruktur musuh telah terungkap yang beroperasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi pasukan dan aktivitas IDF,” kata juru bicara militer Israel dikutip dari The Cradle.

“Ini adalah sebuah infrastruktur yang mengaktifkan puluhan profil oleh negara-negara sumber pelawanan dengan tujuan untuk menyediakan informasi intelijen kepada Hamas,” katanya.

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. Israel dan Hamas saling tembak-menembak, dalam eskalasi dramatis antara musuh bebuyutan itu. dipicu oleh kerusuhan di titik nyala kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (JACK GUEZ / AFP)

Dia meminta para tentara Israel untuk memperlihatkan tanggung jawab mereka dan mematuhi perintah.

Iron Dome memiliki setidaknya 10 baterai atau peluncur rudal dan dikerahkan di sekitar wilayah yang diduduki.

Ketika radar mendeteksi ada peluru atau rudal yang akan datang, Iron Dome menembakkan rudal penangkis.

Namun, Iron Dome juga pernah membuat kesalahan. Sistem itu pernah menembak kawanan burung dan bahkan pesawat nirawak Israel sendiri.

Baca juga: Tak Mau Perangi Israel, Iran Ngaku Tetap Siaga: Kami Bisa Luncurkan Rudal jika Terancam

Awal bulan ini Iron Dome kewalahan menangkis ratusan ratusan rudal dan pesawat nirawak Iran.

Sekilas tentang Iron Dome

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara jarak dekat yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industry.

Sistem  ini pertama kali dikerahkan pada tahun 2011. Iron Dome menjadi lapisan pertahanan terdalam di langit Israel.

Iron Dome memiliki tiga tugas. Pertama, mendeteksi ancaman dari udara; kedua, memprediksi titik hantamannya; ketiga, menangkisnya.

Dikutip dari Encylopaedia Britannica, radar Iron Dome mendeteksi target dalam jangkauan 4 hingga 70 km.

Jika suatu target, misalnya rudal, tidak mengancam nyawa warga dan insfrastruktur, target itu dibiarkan.

Iron Dome memiliki peluncur rudal yang berisi hingga 20 rudal Tamir.

Sistem ini mudah dipindahkan karena peluncur roket tidak memerlukan alat transportasi khusus.

Iron Dome memiliki catatan yang baik karena berhasil menangkis sekitar 90 persen rudal selama 12 tahunt terakhir.

Namun, sistem ini kewalahan ketika menghadapi banyak rudal yang ditembakkan dalam waktu berdekatan.

Baca juga: Video Detik-Detik Rudal Kheibar Shekan Iran Sukses Lewati Iron Dome Zionis

Diwartakan oleh Samaa TV, beberapa rudal Hamas juga masih bisa menembus sistem pertahanan itu.

Pakar keamanan bernama John Erath menyebut, Iron Dome juga memiliki kekurangan, salah satunya ialah biaya operasional yang sangat mahal. Setiap rudal penangkis berharga puluhan ribu dolar.

Kemudian, sistem itu hanya bisa membawa rudal penangkis dalam jumlah terbatas dalam satu waktu.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini