News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Norwegia Bakal Resmi Akui Negara Palestina pada Mei-Juni, Israel Harus Terima Solusi Dua Negara

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak pramuka yang membawa bendera Palestina dan foto anak-anak yang terbunuh dalam konflik antara Israel dan militan Palestina, berkumpul di sepanjang pantai Kota Gaza dalam acara peringatan, pada 17 Agustus 2022.

Norwegia Bakal Resmi Akui Negara Palestina pada Mei-Juni, Israel Harus Terima Solusi Dua Negara

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengungkapkan kalau negaranya kemungkinan akan mengumumkan pengakuan mereka atas Negara Palestina pada musim semi ini, Mei-Juni mendatang.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi lokal, Menteri Luar Negeri Norwegia ditanya tentang kapan Norwegia akan mengakui Negara Palestina.

Dia menjelaskan kalau Pemerintah Norwegia sedang menangani masalah ini dengan bekerja sama “dengan negara lain.”

Baca juga: Skotlandia Putuskan Hubungan dengan Militer Israel, Bandara Terlarang Buat Pesawat Tempur IDF

"Jika masyarakat ingin mencapai prinsip solusi dua negara untuk dua bangsa, jelas bahwa hal ini memerlukan keberadaan dua negara. Yang satu disebut Palestina dan yang lainnya adalah Israel," katanya menekankan kalau kedua pihak, khususnya Israel, harus menerima konsep dua negara yang berdampingan.

Sang Menteri menambahkan: "Prinsip ini tidak mungkin tercapai tanpa negosiasi bersama di antara mereka."

Spanyol Juga Mau Akui Negara Palestina

Sebagai informasi, pada pertengahan April ini, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Storhe mengonfirmasi dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Spanyol kalau Oslo siap untuk secara resmi mengakui Negara Palestina bersamaan dengan pengkuan yang sama dari Madrid.

Sebelumnya juga, Kementerian Luar Negeri Norwegia menyatakan dalam pernyataan pers, meminta negara-negara yang menangguhkan kontribusi mereka kepada UNRWA untuk melanjutkan pendanaan di tengah laporan pembekuan kontribusi mereka yang dikeluarkan oleh komite PBB yang menyelidiki kegiatan badan tersebut.

Ia juga menekankan bahwa Norwegia berkomitmen terhadap UNRWA dan kehadiran badan ini sangat penting bagi upaya organisasi kemanusiaan lainnya di Gaza.

Baca juga: Israel Akui Gagal Bunuh UNWRA, Cemas AS-Inggris Ikuti Jerman Cairkan Duit Rp 19 T Kebutuhan Gaza

Jamaika Sudah Duluan Akui Palestina

Pengakuan terhadap Negara Palestina dari komunitas negara internasional sudah lebih dulu dilakukan Pemerintah Jamaika.

Mereka mengumumkan pengakuan terhadap Negara Palestina, sebagaimana dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri, Kamina Smith, Rabu (24/4/2024).

Pengakuan Jamaika terhadap negara Palestina ini menyusul pengakuan serupa dari Barbados Sabtu (20/4/2024) kemarin.

Baca juga: Hari Ke-195 Perang Gaza: Pemukiman Ashkelon Israel Hujan Mortir, Veto AS Pupus Negara Palestina

Atas pengakuan terhadap Negara Palestina ini, Barnados tercatat menjadi negara anggota ke-11 dari Komunitas Karibia atau CARICOM yang memberikan pengakuan semacam itu.

Soal pengakuan resmi dari Jamaika atas negara Palestina, laporan televisi pemerintah negara tersebut, mengutip Smith, melaporkan kalau pengakuan terhadap Palestina diambil setelah musyawarah di kabinet negara.

“Kami terus menyerukan solusi dua negara sebagai satu-satunya pilihan yang layak untuk menyelesaikan konflik jangka panjang, menjamin keamanan Tel Aviv dan mendukung martabat. dan hak-hak rakyat Palestina. Dengan mengakui Negara Palestina, Jamaika memperkuat seruannya untuk mencapai solusi damai," kata Kamina Smith

Dia menjelaskan bahwa keputusan tersebut sejalan dengan komitmen kuat Jamaika terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB, yang berupaya untuk menghasilkan rasa saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai antar negara.

Aksi Bela Palestina di Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Minggu (5/11/2023) diwarnai berkibarnya bendera Palestina berukuran raksasa. (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)

Pengakuan Jamaika atas negara Palestina, kata Kamina Smith, juga sekaligus sebagai pengakuan terhadap supremasi hukum internasional dan hak masyarakat atas diri sendiri.

Dia melanjutkan, “Kami memiliki kekhawatiran mengenai perang di Gaza dan memburuknya krisis kemanusiaan, selain seruan pemerintah untuk solusi damai terhadap konflik Israel-Palestina, melalui dialog diplomatik, bukan tindakan militer.”

Smith menegaskan kembali dukungan Jamaika untuk gencatan senjata segera dan peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang menderita setiap hari.

Dia menekankan bahwa negaranya mendukung semua upaya yang bertujuan menghentikan eskalasi dan membangun perdamaian abadi di kawasan, menyerukan semua pihak untuk mempertimbangkan konsekuensi buruk dari konflik lebih lanjut, dan berkomitmen pada solusi diplomatik yang menjamin keselamatan dan kedaulatan mereka.

Perlu diketahui, jumlah negara yang mengakui Negara Palestina hingga saat ini berjumlah 140 negara.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini