TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Hong Kong menghentikan penjualan tiga campuran rempah-rempah yang dibuat oleh sebuah perusahaan di India untuk kari ikan. Tidak hanya Hong Kong, Singapura juga melakukan hal serupa karena diduga produk-produk tersebut menunjukkan tingkat etilen oksida yang tinggi dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Produk-produk tersebut juga menimbulkan risiko kanker jika terpapar dalam waktu lama.
Produk MDH dan Everest tersebut memang sangat populer di India dan juga dijual di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Baca juga: Asia Tengah dan Selatan Pasar Terbesar Kripto, India Terbesar Total Transaksinya
Namun, otoritas pangan AS dan Australia mengatakan mereka mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai masalah ini, dan India telah memerintahkan pengujian produk kedua merek tersebut.
Regulator India kini telah memerintahkan para pejabat untuk melakukan inspeksi ekstensif, pengambilan sampel dan pengujian di semua unit manufaktur untuk rempah-rempah bubuk, dengan fokus pada pembuatan bubuk kari dan campuran rempah-rempah untuk penjualan lokal dan asing.
“Setiap sampel produk akan dianalisis kepatuhannya terhadap parameter kualitas dan keamanan,” kata Otoritas Standar dan Keamanan Pangan India dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Kamis(2/5/2024).
Baca juga: Pemilu India: Modi Dituduh Lakukan Kampanye Anti-Islam
Badan tersebut menambahkan pemeriksaan juga akan dilakukan untuk mengetahui adanya etilen oksida yang penggunaannya dilarang di India, dan tindakan yang tepat akan dimulai jika diperlukan setelah pengujian selesai.
Diketahui India adalah eksportir, produsen dan konsumen rempah-rempah terbesar di dunia, dan pasar domestiknya untuk produk tersebut bernilai $10,44 miliar pada tahun 2022, menurut Zion Market Research.
Selain MDH dan Everest ada nama-nama produsen besar lainnya yang pasarnya sudah global diantaranya adalah Madhusudan Masala (MADD.NS), NHC Foods (NHCF.BO) dan raksasa konsumen Tata Consumer Products (TACN.NS), serta ITC ( ITC.NS).
Dewan Rempah-rempah mengatakan India mengekspor produk rempah-rempah senilai $4 miliar pada tahun 2022-2023. Inisiatif Penelitian Perdagangan Global, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di New Delhi, mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Rabu bahwa meningkatnya pengawasan global dapat membahayakan lebih dari separuh ekspor rempah-rempah negara tersebut.
Baca juga: Cina dan India Bersaing untuk Dapatkan Pengaruh di Maladewa
"Jika Tiongkok memutuskan untuk menerapkan tindakan serupa seperti negara lain, ekspor rempah-rempah India akan mengalami “penurunan dramatis”, kata laporan itu. (Reuters)