Rudal Jelajah Arqub Ditembakkan ke Tel Aviv, Perlawanan Islam Irak Melancarkan Serangan ke Israel
TRIBUNNEWS.COM- Kelompok militan Irak mengklaim telah melakukan serangkaian serangan rudal terhadap sasaran Tel Aviv, Israel.
Perlawanan Islam di Irak, sekelompok kelompok bersenjata yang didukung Iran, melancarkan beberapa serangan terhadap Israel menggunakan rudal jelajah pada Kamis, kata seorang sumber di kelompok itu.
Sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa serangan itu dilakukan dengan beberapa rudal jelajah jenis Arqub dan menargetkan kota Tel Aviv di Israel untuk pertama kalinya.
Perlawanan Islam di Irak telah mengklaim puluhan serangan roket dan drone terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah serta sasaran di Israel dalam lebih dari enam bulan sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober.
Israel belum secara terbuka mengomentari serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata Irak.
Serangkaian Rudal Ditembakkan Langsung ke Kota Tel Aviv Israel untuk Pertama Kalinya.
Reuters mengatakan serangan itu dilakukan menggunakan rudal jarak jauh Arqub dan pertama kali menargetkan kota Tel Aviv di Israel.
Perlawanan Islam di Irak - kelompok bersenjata yang didukung Iran - mengumumkan telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel dengan rudal jelajah pada 2 Mei (waktu setempat).
Baca juga: Indonesia dan Israel Tak Ada Hubungan Diplomatik tapi Sejak 2018, Spyware Israel Aktif di Indonesia
Sumber dari Perlawanan Islam mengatakan serangan itu dilakukan menggunakan rudal jelajah jarak jauh Arqub dan pertama kali menargetkan kota Tel Aviv di Israel.
China.org menambahkan, serangan Perlawanan Islam di Irak menargetkan tiga lokasi di Israel.
Selain Tel Aviv, Be'er Sheva - kota terbesar di gurun Negev, Israel selatan - juga menjadi sasaran.
Kelompok bersenjata tersebut menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan “dalam solidaritas dengan rakyat Gaza” dan berjanji untuk terus menargetkan “benteng musuh”.
Sebelumnya, Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas puluhan serangan roket dan drone yang menargetkan pasukan AS di Irak dan Suriah,