News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bawa Semangat Positif, Delegasi Hamas Menuju Kairo untuk Perundingan Gencatan Senjata

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi protes tuntut diakhirinya perang di kampus California State University, Long Beach. --- Dalam artikel mengulas tentang delegasi Hamas akan mengunjungi ibu kota Mesir pada hari Sabtu untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata.

TRIBUNNEWS.COM - Hamas mengatakan delegasinya akan melakukan perjalanan ke Kairo pada hari Sabtu (4/5/2024) untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata.

Hamas mengatakan, pihaknya memiliki “semangat positif” dalam upaya terbaru untuk menghentikan perang yang sudah berlangsung selama hampir tujuh bulan ini.

Dilansir The New Arab, mediator asing telah menunggu tanggapan Hamas mengenai skema gencatan senjata terbaru.

Skema gencatan senjata saat ini yakni menghentikan pertempuran selama 40 hari dan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.

“Kami menekankan semangat positif kepemimpinan Hamas dalam menangani proposal gencatan senjata yang baru-baru ini diterimanya, dan kami akan pergi ke Kairo dengan semangat yang sama untuk mencapai kesepakatan,” tulis kelompok Palestina di situsnya pada hari Jumat.

“Kami di Hamas dan pasukan perlawanan Palestina bertekad untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan rakyat kami untuk penghentian total agresi, penarikan pasukan pendudukan, pemulangan pengungsi, bantuan dan rekonstruksi, serta kesepakatan pertukaran yang serius."

Kendala utama yang dihadapi adalah, meskipun Hamas menuntut gencatan senjata untuk seterusnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, justru bertekad untuk menyerang kota Rafah di bagian selatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. (ABIR SULTAN / POOL / AFP)

Rafah saat ini sudah penuh sesak oleh warga sipil yang terpaksa mengungsi akibat bombardir Israel.

Netanyahu bersikeras bahwa dia akan mengirim pasukan darat ke Rafah, meskipun terdapat kekhawatiran kuat yang disuarakan oleh badan-badan PBB dan AS atas keselamatan 1,2 juta warga sipil di dalam kota tersebut.

Sebelumnya, seorang pejabat tinggi Hamas menuduh Netanyahu mencoba menggagalkan usulan gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera dengan ancamannya untuk terus memerangi militan.

“Netanyahu adalah pihak yang menghalangi semua putaran dialog sebelumnya, dan jelas bahwa dia masih tetap menghalanginya,” kata pejabat senior Hamas Hossam Badran kepada AFP melalui telepon.

Baca juga: Turki Hentikan Semua Perdagangan dengan Israel, Lanjut sampai Ada Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Serangan udara dan darat Israel sejak 7 Oktober sejauh ini telah menewaskan lebih dari 34.000 orang, sebagian besar warga sipil.

Sistem kesehatan yang rusak

Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pihaknya sangat prihatin bahwa operasi militer skala penuh di Rafah dapat menyebabkan pertumpahan darah.

“Sistem kesehatan yang rusak tidak akan mampu mengatasi lonjakan korban dan kematian yang disebabkan oleh serangan di Rafah,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Gelombang protes universitas di dunia

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini