Protes pro-Palestina yang telah mengguncang kampus-kampus AS selama berminggu-minggu menjadi lebih tenang pada hari Jumat (3/5/2024), serangkaian bentrokan dengan polisi, penangkapan massal dan arahan keras dari Gedung Putih untuk memulihkan ketertiban.
Namun demonstrasi serupa telah menyebar ke kampus-kampus di Inggris, Perancis, Meksiko, Australia dan tempat lain.
Turki mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka menangguhkan semua perdagangan dengan Israel, yang menurut pemerintah bernilai $9,5 miliar per tahun.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, langkah tersebut dimaksudkan untuk memaksa Israel menyetujui gencatan senjata dan meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
Di sisi lain, pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman, mengatakan mereka akan memperluas serangan mereka terhadap kapal tujuan Israel ke Mediterania sesegera mungkin.
Houthi telah melakukan serangan selama berbulan-bulan terhadap kapal dagang di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)