Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Terputus-putus karena Israel Menolak Mengakhiri Perang
TRIBUNNEWS.COM- Kesepakatan gencatan senjata di Gaza terputus-putus karena Israel bersikeras untuk melakukan lebih banyak perang sebuah Laporan menyebutkan.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa Israel tidak bersedia melakukan serangan terhadap Rafah dan menolak untuk mengakhiri perang secara permanen sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran.
Upaya mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Jalur Gaza telah gagal, karena Israel menolak menerima gencatan senjata permanen dan mengakhiri perang.
Sumber mengatakan kepada Al-Mayadeen pada tanggal 5 Mei bahwa negosiasi menghadapi hambatan besar karena penolakan Israel untuk mematuhi gencatan senjata permanen.
Mereka menambahkan bahwa Hamas bersikeras memberikan jaminan tertulis bahwa kesepakatan tersebut akan mencakup gencatan senjata permanen.
Meskipun demikian, media Mesir Cairo TV mengatakan pada hari Minggu bahwa ada suasana positif mengenai perundingan tersebut.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada CBS pada hari yang sama bahwa perundingan tidak menghasilkan kemajuan.
Negosiasi untuk mencapai kesepakatan berdasarkan proposal baru Mesir berlanjut pada 4 Mei.
Delegasi Hamas mengunjungi Kairo pada hari Sabtu untuk melakukan pembicaraan dengan mediator.
Israel tidak mengirimkan delegasi ke putaran terakhir perundingan di ibu kota Mesir.
Menurut seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh AP, Israel tetap berkomitmen untuk melakukan operasi di Rafah, kota paling selatan Gaza, yang sangat padat dengan lebih dari satu juta warga Palestina yang terkepung.
“Mereka tidak akan setuju dalam keadaan apa pun untuk mengakhiri perang sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan sandera,” kata pejabat itu.
Seorang pejabat Hamas mengkonfirmasi kepada Al-Jazeera pada hari Sabtu bahwa posisi Israel dalam perundingan telah menghambat peluang untuk mencapai kesepakatan.