News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Whistleblower Israel Buka Mulut: Pangkalan Militer Gurun Negev Lokasi Penyiksaan Kejam nan Ekstrem

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil pada 16 Januari 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari fasilitas pelatihan perang kota tentara Israel yang meniru Kota Gaza, di pusat pelatihan Tze'elim di gurun Negev selatan. Di wilayah ini, Israel juga memiliki pangkalan militer yang belakangan diungkap sebagai lokasi penyiksaan ekstrem dan kejam terhadap warga Palestina yang ditangkap.

Whistleblower Israel Buka Mulut: Pangkalan Negev Lokasi Penyiksaan Kejam, Tahanan Diamputasi Gegara Borgol

TRIBUNNEWS.COM - Pengungkap fakta (whistleblower) Israel telah mengungkapkan kondisi yang meresahkan di kamp gurun Sde Teiman, sebuah pangkalan militer yang berubah menjadi pusat penahanan di gurun Negev, menurut laporan CNN pada Jumat (10/5/2024).

Fasilitas ini menahan warga Palestina yang ditangkap selama invasi Israel ke Jalur Gaza.

Para whistleblower, yang berisiko terkena dampak hukum dan pembalasan dari kelompok yang mendukung kebijakan garis keras Israel di Gaza, menggambarkan para tahanan yang ditahan di bawah pengekangan fisik yang ekstrem.

Baca juga: Jerusalem Post: Persiapan Perang Besar, Israel Timbun Jutaan Liter Bahan Bakar di Gurun Negev

“Barisan pria berbaju olahraga abu-abu terlihat duduk di atas kasur setipis kertas, dipagari kawat berduri. Semua tampak dengan mata tertutup, kepala mereka tertunduk berat di bawah sorotan lampu sorot,” kata laporan itu, mengutip pengakuan para pengungkap fakta.

“Kami diberitahu bahwa mereka tidak diizinkan bergerak. Mereka harus duduk tegak. Mereka tidak diperbolehkan berbicara. Tidak diperbolehkan mengintip di balik penutup mata mereka.”

Laporan tersebut mengatakan para tahanan “ditempatkan di bawah pengekangan fisik yang ekstrim, dan sebuah rumah sakit lapangan di mana para tahanan yang terluka diikat ke tempat tidur mereka, mengenakan popok dan diberi makan melalui sedotan.”

Baca juga: Anggap Warga Gaza Adalah Binatang, Israel Bahkan Gunakan Air Sebagai Senjata Perang Genosida

(FILES) KOTA HANTU - Gambar yang diambil pada 16 Januari 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari fasilitas pelatihan perang kota tentara Israel yang meniru Kota Gaza, di pusat pelatihan Tze'elim di gurun Negev selatan. Israel belum melancarkan invasi darat ke Gaza, meskipun telah mengumumkan akan segera melakukan invasi tersebut. Penundaan ini menurut laporan media dan para ahli disebabkan oleh tekanan internasional, perpecahan politik-militer, dan kekhawatiran atas sandera. Delapan belas hari setelah serangan paling mematikan yang pernah dilancarkan ke Israel oleh gerakan Islam Palestina Hamas yang menguasai Gaza, militer Israel tanpa henti menggempur wilayah tersebut. (MENAHEM KAHANA/AFP) (AFP/MENAHEM KAHANA)

Tidak Dianggap Sebagai Manusia

Seorang whistleblower, yang bekerja sebagai petugas medis di rumah sakit lapangan di fasilitas tersebut, mengatakan: “Mereka menghilangkan segala sesuatu yang menyerupai manusia.”

Artinya, para tahanan yang ditangkap tidak lagi dianggap sebagai manusia. Perlakuan yang para tahanan terima juga melanggar hak asasi manusia.

Disebutkan bahwa penjaga diperintahkan untuk membungkam tahanan dan memilih individu yang “bermasalah” untuk dihukum.

Pengungkap fakta lainnya mengatakan pemukulan dilakukan “bukan untuk pengumpulan intelijen,” namun karena “balas dendam.”

Pernyataan para pelapor juga menimbulkan kekhawatiran tentang perawatan medis di fasilitas tersebut.

Yang lain melaporkan “anggota badan tahanan diamputasi karena luka yang diderita akibat diborgol terus-menerus; prosedur medis terkadang dilakukan oleh petugas medis yang tidak berkualifikasi,” tambah laporan itu.

Menanggapi permintaan komentar CNN, militer Israel menyatakan bahwa setiap tuduhan pelanggaran “diperiksa dan ditangani sebagaimana mestinya.”

Pihak militer Israel tidak secara langsung menyangkal laporan bahwa para tahanan dilucuti pakaiannya atau dipakaikan popok, namun mengatakan bahwa para tahanan “diberikan kembali pakaian mereka setelah mereka bertekad untuk tidak menimbulkan risiko keamanan,” kata laporan itu.

(oln/anadolu/cnn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini