media asal Inggris tersebut menyebutkan, impor listrik diperkirakan meningkat menjadi 19.484 megawatt-jam (Mwh), mengalahkan rekor 18.649 Mwh pada akhir Maret setelah gelombang pertama serangan Rusia terhadap sektor energi Ukraina.
“Sistem tenaga listrik mengalami kekurangan listrik yang signifikan hampir sepanjang hari,” kata operator jaringan listrik nasional Ukrenergo melalui aplikasi pesan Telegram.
Kerusakan skala besar pada pembangkit listrik Ukraina, yang berarti pembangkit listrik tersebut tidak dapat menghasilkan listrik sebanyak sebelum serangan terjadi.
Negara tersebut menghadapi defisit yang signifikan dalam sistem tersebut, pihaknya berencana untuk mengimpor listrik dari Rumania, Slovakia, Polandia, Hongaria dan Moldova pada hari Senin (13/5/2024).
Operator jaringan listrik mengatakan bahwa bantuan darurat dari Uni Eropa telah diberikan mulai tengah malam hingga pagi ini, dan menambahkan bahwa pembatasan listrik untuk konsumen industri diperkirakan akan terjadi pada malam ini.
“Membatasi konsumsi adalah tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem tenaga listrik setelah serangan rudal kelima yang ditargetkan terhadap pembangkit listrik tahun ini,” kata operator tersebut. (Wall Street Journal/Reuters/Russia Today/Strana)