News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Hanya 'Maju Sedikit', Tapi Jadi Mimpi Buruk Buat Tentara Ukraina di Kharkov

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam Ukraina dikerahkan untuk memadamkan kebakaran gedung di Kharkov (Kharkiv) setelah dibombardir oleh bom berpemandu Rusia

TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Rusia terus membombardir wilayah Kharkov (Ukraina menyebutnya sebagai Kharkiv) Ukraina hingga Selasa (14/5/2024).

Armada udara jet tempur Moskow terus menjatuhkan bom luncur berpemandu ke wilayah yang diduduki oleh tentara Kiev dan warga sipil.

Media Ukrainska Pravda memberitakan, serangan pada Selasa pagi tersebut melukai sebanyak empat orang dan menghancurkan sejumlajh bangunan.

Baca juga: Sistem Patriot Habis, Daya Tangkis Ukraina Terhadap Rudal Rusia Anjlok, Alamat Buruk Bagi Kiev

Sementara CNN menyebut, Presiden Volodymyr Zelensky terpaksa mengorbankan banyak serdadunya agar garis pertahanan dapat dipertahankan.

Media asal Amerika Serikat tersebut memberitakan pasukan Vladimir Putin telah menguasasi sembilan desa di wilayah Kharkov sejak serangan tanpa jeda pada Jumat pekan lalu.

Bahkan pejabat militer Kiev telah melaporkan pasukan Moskow tersebut secara taktis telah berhasil mendesak Ukraina di wilayah tersebut. Kini terjadi pertempuran sengit untuk menguasai kota perbatasan Volchansk.

"Ini adalah kemajuan tercepat yang terjadi sejak hari-hari pertama perang," kata kepala koresponden keamanan internasional CNN, Nick Paton Walsh.

Meski Ukraina mengklaim bahwa kemajuan yang dicapai Rusia cuma sedikit, namun membuat penderitaan bagi tentara Kiev.

Ia menilai situasi pasukan Zelensky kini memasuki masa suram dan sebagai mimpi buruk di peperangan tersebut.

“Ini adalah mimpi buruk bagi Kiev karena dua alasan: pertama, mereka membebaskan wilayah ini dari pasukan Rusia 18 bulan yang lalu, namun jelas gagal membentengi wilayah tersebut untuk mencegah Moskow melakukan serangan balik dengan mudahnya,” Paton Walsh menulis dalam sebuah analisis.

Baca juga: 5 Desa di Wilayah Kharkiv Ukraina Direbut Rusia

Kedua, jelasnya, Rusia dapat kembali mengikat pasukan Ukraina yang jumlahnya sangat banyak dengan tekanan yang terus-menerus dan keras terhadap Kharkiv, sehingga menimbulkan korban jiwa melalui penembakan di pusat kota yang luas.

Paton Walsh menambahkan bahwa Zelensky menghadapi “pilihan buruk tentang ke mana harus mengirimkan sumber daya yang terbatas, dan ke mana pada akhirnya harus berkorban.”

Analis Barat mengatakan bahwa pembukaan front baru sangat berbahaya bagi Kiev, mengingat kekurangan amunisi dan keterlambatan pengiriman bantuan Barat.

The New York Times melaporkan pada hari Minggu bahwa keberhasilan kemajuan di Kharkov, kota terbesar kedua di Ukraina dan pusat industri penting, “dapat melemahkan semangat warga Ukraina dan sekutunya,” dan bahkan memaksa Barat untuk menekan Kiev agar melakukan negosiasi gencatan senjata dengan Moskow.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini