Bulan lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez telah berkunjung ke Dublin untuk bertemu Perdana Menteri Irlandia Simon Harris
Keduanya membahas rencana negara-negara yang akan mengakui negara Palestina.
Harris menegaskan bahwa keputusan ini harus dibicarakan dengan serius agar dapat segera tercapai.
“Ketika kami melangkah maju, kami ingin melakukannya dengan sebanyak mungkin pihak lain untuk memberikan bobot pada keputusan tersebut dan menyampaikan pesan yang paling kuat,” kata Harris.
Harris mengaku juga telah membicarakan rencana ini kepada Raja Abdullah II dari Yordania.
Dalam panggilan telepon, Harris menjelaskan upaya berkelanjutan Irlandia dan Spanyol mengenai pengakuan Palestina dan diskusi yang berkelanjutan dengan negara-negara lain yang berpikiran sama.
Setelah panggilan telepon tersebut, Irlandia dan Yordania sepakat untuk mewujudkan rencana ini.
“Raja dan Taoiseach (perdana menteri) sepakat bahwa Irlandia dan Yordania harus tetap berhubungan dalam beberapa hari mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan Spanyol, Irlandia dan Slovenia berencana untuk secara simbolis mengakui negara Palestina pada 21 Mei.
Sebagai informasi, Israel telah melancarakan serangan mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Serangan ini telah menewaskan 35.233 warga Palestina hingga saat ini.
Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Jumlah korban yang mengalami luka-luka juga telah mencapai hampir 80.000 warga Palestina.
Tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur.
Kehancuran ini membuat 85 persen penduduknya harus mengungsi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Irlandia dan Konflik Palestina vs Israel