Media Slovakia: Penembak PM Robert Fico Berprofesi Penulis, Diduga Anggota Kelompok Pro-Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Media Slovakia, Dennik N telah berhasil mengidentifikasi sosok penembak Perdana Menteri (PM), Robert Fico yaitu bernama Juraj Cintula dan berumur 71 tahun.

Dikutip dari Euronews, pelaku penembakan berprofesi sebagai penulis dan mengaku sebagai penjaga keamanan.

Sebagai penulis, pelaku disebut sebagai salah satu anggota pendiri klub sastra bernama Rainbow Literary Club.

Selain itu, Cintula juga diduga anggota dari kelompok paramiliter pro-Rusia, Slovenski Branci.

Pelaku penembakan Fico disebut merupakan warga dari kota kecil di bagian barat Slovakia, Levice.

Di sisi lain, wartawan investigasi dari media Hungaria, Szabolcs Panyi juga telah menemukan unggahan di media sosial Facebook yang memperkuat Cintula sebagai anggota Slovenski Branci.

Temuan tersebut pun telah dilaporkan ke pihak kepolisian Slovakia untuk diselidiki.

Adapun unggahan tersebut berupa foto ketika Jurai tengah berpidato di samping para anggota kelompok Slovenski Branci yang mengenakan pakaian loreng pada tahun 2016.

Pada takarir yang tertulis dalam foto tersebut, Cintula mengungkapkan pandangan ekstrimisnya berupa dukungan agar milisi terorganisir harus diizinkan untuk melindungi “penduduk, negara, tradisi, dan budaya” dari para migran yang datang dari luar Eropa.

Baca juga: Profil PM Slovakia Robert Fico yang Ditembak Pria Berusia 71 Tahun, Sempat Kritis di RS

Sebagai penulis, Cintula juga telah menulis tiga koleksi puisi dan menerbitkan dua novel berjudul The Message of Sacrifice pada tahun 2010 dan Efata pada tahun 2015, menurut halaman Facebook kelompok sastra yang didirikannya.

Selain itu, Cintula juga dilaporkan memiliki izin kepemilikan senjata api lantaran sebelumnya bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan keamanan swasta.

Pada saat menjadi petugas keamanan, dia pun sempat menjadi target serangan di sebuah pusat perbelanjaan.

Stasiun televisi Slovakia, Markiza juga telah merilis video singkat yang menunjukkan Cintula mengkritik kebijakan pemerintah.

Adapun video tersebut dirilis setelah penembakan terhadap Fico terjadi,