Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry menuduh Israel memblokir bantuan ke Gaza.
Namun para diplomat dan analis masih memantau apakah pertikaian verbal tersebut meluas ke hubungan keamanan dan pertahanan yang rumit yang dikelola oleh perwira militer dan intelijen Mesir.
Pengerahan pasukan tambahan ke Sinai akan menandai peningkatan serius pertikaian tersebut, kata seorang mantan diplomat senior Barat kepada MEE.
Pergerakan pasukan terjadi saat Sisi mengindahkan perselisihan tersebut untuk pertama kalinya.
Pada hari Kamis, di KTT Liga Arab di Bahrain, Sisi mengatakan Israel tidak berniat melakukan gencatan senjata di Gaza.
“Kami melihat Israel terus melarikan diri dari tanggung jawabnya dan menghindari upaya yang dilakukan untuk mencapai gencatan senjata,” katanya.
“Mereka yang berpikir bahwa solusi keamanan dan militer mampu mengamankan kepentingan atau mencapai keamanan, adalah orang yang mengalami delusi.”
Mesir, bersama dengan Qatar, menjadi salah satu mediator utama dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Update Perang Israel-Hamas
- Ribuan warga sipil Palestina di Gaza utara tidak mendapatkan akses air dan makanan akibat serangan Israel selama seminggu yang menyebabkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
- Israel berencana mengerahkan lebih banyak pasukan dan mengintensifkan invasi darat ke Rafah selatan.
Rencana itu ditentang oleh banyak pihak karena membahayakan nasib ratusan ribu warga sipil Palestina yang berlindung di kota yang dilanda perang tersebut.
Baca juga: Mesir Tolak Rencana Israel yang Ingin Bareng-bareng Kontrol Penyeberangan Rafah: Harus Palestina
- Afrika Selatan mendesak pengadilan tinggi PBB untuk memerintahkan penghentian serangan Israel di Rafah, dengan mengatakan serangan terhadap kota paling selatan Gaza “harus dihentikan”.
Duta Besar Afrika Selatan untuk Belanda, Vusimuzi Madonsela, mengatakan kepada Mahkamah Internasional:
“Tujuh bulan yang lalu, Afrika Selatan tidak dapat membayangkan bahwa sebagian besar Gaza akan terhapus dari peta.”
- Diperkirakan 600.000 orang telah melarikan diri dari serangan Israel di Rafah dalam seminggu terakhir dan 100.000 lainnya di utara Gaza.
- Setidaknya 35.272 orang telah tewas dan 79.205 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang dan puluhan orang masih ditawan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)