TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Seorang pria menyerang kantor polisi di Johor Bahru Malaysia, Jumat (17/5/2024) pagi tadi.
Dua polisi tewas dalam serangan mendadak itu.
Polisi menyebut pelaku teror adalah kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Pelaku ditembak mati dit empat.
Sejumlah materi terkait JI, jaringan teror di Asia Tenggara yang terkait dengan al-Qaeda, ditemukan di rumah pelaku.
Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Razarudin Husain mengatakan 7 pelaku yang diduga menjadi anggota JI juga ditangkap untuk diperiksa.
Polisi juga melacak lebih dari 20 orang yang diyakini sebagai anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI) di wilayah itu.
Kota pinggiran Ulu Tiram terletak sekitar 20 km dari Johor Bahru.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 10 Terduga Teroris di Solo Raya Jawa Tengah, Jaringan Jamaah Islamiyah
Letaknya dekat dengan Mount Austin, tujuan belanja populer bagi warga Singapura.
Profil Pelaku
Berbicara pada konferensi pers di luar pos polisi, Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Razarudin Husain mengatakan tersangka, seorang pria berusia 21 tahun, memasuki pos polisi dengan membawa parang.
Dia menyerang seorang petugas polisi di dekat pintu masuk stasiun, mengambil pistolnya.
Baku tembak kemudian terjadi di area parkir mobil stasiun antara tersangka dan petugas polisi, yang mengakibatkan kematian petugas lainnya, tambah Razarudin.
Tersangka juga ditembak mati dalam baku tembak ini.
Dia mengatakan petugas polisi kemudian menggeledah rumah tersangka dan menemukan bukti bahwa dia adalah anggota JI.
“Kami juga menemukan tersangka sedang melakukan persiapan, tas yang digunakannya dilapisi seng (lembaran) dan bahan lainnya sehingga bisa digunakan sebagai tameng saat terjadi baku tembak dengan polisi,” kata Razarudin.
“Jadi dari yang kami lihat, oknum tersebut datang ke pos polisi untuk mengambil senjata untuk agendanya, yang kami belum tahu apa tujuannya. Saya sudah menginstruksikan kantor polisi untuk mengidentifikasi seluruh anggota JI di Johor untuk dipanggil untuk diinterogasi,” tambahnya.
Ketika ditanya wartawan mengenai motif penyerangan tersebut, Razarudin berkata "Mereka adalah anggota JI...kami menduga itu (untuk mendapatkan senjata), tapi kami harus menyelidiki lebih lanjut."
Razarudin menguraikan bahwa lebih dari 20 orang yang diyakini terkait dengan JI sedang dilacak untuk diinterogasi.
Dia menambahkan bahwa kelima anggota keluarga tersangka yang berusia antara 19 dan 62 tahun telah ditangkap, dan ayah tersangka, yang berusia 62 tahun, diketahui merupakan anggota JI.
Razarudin menambahkan bahwa dua orang yang membuat laporan polisi pada saat itu juga telah ditangkap karena ia mengatakan bahwa “tidak logis” bagi mereka untuk melaporkan kejadian yang diduga terjadi dua tahun lalu, yang menyiratkan bahwa mereka mungkin terlibat. dalam serangan itu sebagai gangguan bagi polisi.
Razarudin menambahkan bahwa keamanan telah ditingkatkan di kantor polisi, istana negara serta kediaman resmi menteri utama Johor.
Jemaah Islamiyah terkait dengan Al Qaeda, kelompok teror yang melancarkan serangan 9/11 di AS pada tahun 2001. JI bertanggung jawab atas beberapa serangan teror paling mematikan di Indonesia, termasuk bom Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Pemimpin spiritual JI Abu Bakar Bashir mendirikan sekolah agama atau madrasah di Ulu Tiram yang disebut Luqmanul Hakiem pada awal tahun 1990an, menurut berbagai laporan.
Sekolah tersebut dihadiri oleh Noordin Muhammad Top, tersangka dalang pengeboman hotel di Jakarta pada tahun 2009, serta Mukhlas militan JI lainnya yang merupakan bagian dari pengeboman Bali tahun 2002.
Singapura Siaga
Pemerintah Singapura pada Jumat hari ini menyarankan warga Singapura yang berada atau bepergian ke Malaysia untuk berhati-hati setelah serangan terjadi di kantor polisi di Ulu Tiram di pinggiran Johor Bahru.
Dalam pernyataan pers yang dirilis pada Jumat malam, Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) mengatakan: “Warga Singapura yang berada atau bepergian ke Malaysia disarankan untuk waspada dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan pribadi mereka.
"Warga Singapura yang melakukan perjalanan ke Malaysia harus melakukan eRegister ke MFA melalui situs web kami sehingga kami dapat menghubungi dan membantu Anda dalam keadaan darurat.
“Kami juga mendorong semua warga Singapura yang bepergian ke luar negeri untuk membeli asuransi kesehatan dan perjalanan yang komprehensif.”
MFA menyebut Singapura mengutuk keras penyerangan yang dilakukan salah satu anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah pada Jumat dini hari.
Serangan itu menyebabkan kematian dua petugas polisi dan menyebabkan seorang petugas lainnya terluka.
“Kami menyampaikan simpati dan belasungkawa kami kepada keluarga yang ditinggalkan, dan mendoakan petugas yang terluka segera pulih,” kata MFA.
MFA, Komisi Tinggi Singapura di Kuala Lumpur dan Konsulat Jenderal Singapura di Johor Bahru sedang memantau situasi ini, tambah kementerian tersebut.
Sumber: Cannelnewsasia/Afp