Komandan Korps Pengawal Revolusi elit Iran telah mengonfirmasi deteksi sumber panas oleh pesawat tak berawak (drone) Turki yang diyakini merupakan puing-puing helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Hal ini sebagaimana diberitakan kantor berita milik pemerintah Iran, IRNA, Senin.
Tim penyelamat termasuk dari militer menyisir daerah tersebut, yang digambarkan IRNA sebagai daerah “berbatu” dan “berbukit”.
Dilansir The Guardian, tim penyelamat telah mempersempit pencarian mereka hingga radius 2 kilometer.
Empat tim dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) berada di dekat lokasi kecelakaan.
Namun, mereka mengalami kesulitan untuk mendekat lebih jauh karena kondisi cuaca buruk.
Sebelumnya, Kepala IRCS Pirhossein Koulivand, yang memimpin operasi pencarian dan penyelamatan, juga mengatakan kondisi cuaca buruk dan sulitnya melewati daerah tersebut menghambat operasi pencarian.
IRNA mengatakan, Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan AS.
Iran menerbangkan berbagai helikopter di negaranya, namun sanksi internasional mempersulit perolehan suku cadang untuk helikopter tersebut.
Armada udara militernya juga sebagian besar sudah ada sejak sebelum Revolusi Islam tahun 1979.
Foto yang diterbitkan IRNA memperlihatkan sebuah helikopter dengan skema cat biru-putih yang sebelumnya terlihat pada foto-foto yang dipublikasikan.
Mengenal Ebrahim Raisi
Ebrahim Raisi (63), memenangkan pemilihan presiden Iran tahun 2021, sebuah pemungutan suara dengan jumlah pemilih terendah dalam sejarah Republik Islam.
Raisi dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS) antara lain karena keterlibatannya dalam eksekusi massal ribuan tahanan politik pada tahun 1988 di akhir perang berdarah Iran-Irak.
Di bawah kepemimpinan Raisi, Iran sekarang memperkaya uranium hampir pada tingkat senjata dan menghambat inspeksi internasional. (IRNA/TASS/IRIB TV)