News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hasil Investigasi Kecelakaan Helikopter Presiden Iran: Tak Punya Transponder, Pakai Teknologi Usang

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil investigasi atas kecelakaan helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi di hutan lindung pegunungan Dizmar, Azerbaijan Timur, mendapati fakta bahwa heli tersebut tidak dilengkapi dengan transponder yang bisa menginformasikan ketinggian dan lokasi heli.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA – Hasil investigasi atas kecelakaan helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi di hutan lindung pegunungan Dizmar, Azerbaijan Timur, mendapati sejumlah temuan menarik.

Dari hasil investigasi yang dilakukan tim, Menteri Transportasi Turki, Abdulkadir Uraloğlu, mengatakan helikopter yang ditumpangi Presiden Raisi tidak memiliki transponder.

Ini adalah alat yang digunakan untuk menyiarkan informasi ketinggian dan lokasi.

Dia mengatakan pihaknya tidak menemukan sinyal dari transponder helikopter. Kemungkinan besar sistem transponder pada heli tersebut dimatikan atau helikopter Bell 212, yang ditumpangi Presiden Iran tidak memiliki transponder.

Tim investigasi juga mencurigai apabila helikopter Bell 212 tidak melakukan pemeriksaan cuaca sebelum pilot dan kopilot memutuskan tetap terbang.

Kecelakaan terjadi kala cuaca di daerah Provinsi Azerbaijan Timur, perbatasan utara Iran, buruk karena diselimuti kabut tebal.

Area yang dilintasi helikopter nahas tersebut merupakan hutan pedalaman dan perbukitan dekat pegunungan dengan tebing yang cukup curam.

Sejumlah pengamat menyampaikan kekhawatiran mereka terkait kondisi pesawat yang telah usang lantaran suku cadang Bell 212 tidak mendapat pemeliharaan memadai sejak Iran terkena sanksi Amerika Serikat.

“Helikopter Bell 212 mulai beroperasi pada tahun 1968 dan negara membeli sejumlah helikopter pada tahun 1970an."

Baca juga: Di Balik Penemuan Puing-puing Helikopter Ebrahim Raisi, Ada Peran Baykar Bayraktar Akıncı, Apa Itu?

"Namun Iran menghadapi kesulitan mendapatkan suku cadang karena sanksi Amerika,” kata Simon Sparkes, seorang pilot uji helikopter militer dan pakar penerbang.

Area yang dilintasi helikopter nahas Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi merupakan hutan pedalaman dan perbukitan dekat pegunungan dengan tebing yang cukup curam.

“Minimnya suku cadang untuk mengganti suku cadang membuat sejumlah pesawat dan helikopter andalan Iran mengalami keausan, hingga angkatan udara Iran mengalami banyak kecelakaan fatal selama bertahun-tahun yang melibatkan pesawat buatan AS yang dibeli pada era Shah,” imbuhnya sebagaimana dikutip dari The National News.

Baca juga: 8 Nama Korban Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Selain menewaskan Presiden Raisi, kecelakaan helikopter itu juga turut menewaskan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, kemudian Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam shalat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.

Kejadian ini memicu kehebohan warganet dunia, banyak netizen yang bertanya mengapa helikopter yang ditumpangi Presiden Raisi bisa mengalami kecelakaan.

Spesifikasi Helikopter Bell 212 Pengangkut Presiden Ebrahim Raisi

Helikopter Bell 212 buatan pabrik Amerika Serikat (AS) mengalami kecelakaan saat mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi dan 8 pejabat Iran Lainnya.

Mengutip data dari dari Global Air, helikopter Bell 212 memiliki panjang 17,4 meter, tinggi 3,8 meter, dan rentang sayap 14,6 meter. Bell 212 memiliki berat kosong 2961,5 kg dengan kapasitas bahan bakar 656,3 kg dan muatan maksimal 1766,3 kg.

Baca juga: Iran Gelar Sidang Majelis Pertama pasca Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Mejanya Dihiasi Karangan Bunga

Sejak 1960 ll helikopter ini telah digunakan untuk militer Kanada, di tahun 1971 helikopter ini mengalami modifikasi menggunakan dua mesin turboshaft, sehingga memberikan kapasitas angkut yang lebih besar.

Helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi yang jatuh di hutan lindung pegunungan Dizmar, Azerbaijan Timur, tidak dilengkapi peralatan navigasi memadai seperti transponder untuk menginformasikan ketinggian dan lokasi helikopter saat dioperasikan.

Sebagai helikopter serbaguna, Bell 212 dapat beradaptasi dengan segala situasi, termasuk membawa orang, mengerahkan peralatan pemadam kebakaran udara, mengangkut kargo, dan senjata.

Dengan kemampuan ini Helikopter Bell 212 setidaknya sudah digunakan lebih dari 60 negara.

Organisasi non-militer yang memakai Bell 212 ini di antaranya adalah Penjaga Pantai (Coast Guard) Jepang; lembaga penegak hukum dan pemadam kebakaran di Amerika Serikat; dan polisi nasional Thailand.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini