TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel memberikan pernyataan bahwa pihaknya tidak ada hubungan sama sekali dengan kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya setelah helikopter yang mereka tumpangi jatuh pada Minggu (19/5/2024).
Sembilan orang yang berada di dalam helikopter dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk empat pejabat Iran.
Mereka adalah Presiden Iran, Ebrahim Raisi; Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian; Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Iran, Malek Rahmati; Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem, perwakilan Pemimpin Revolusi Islam untuk provinsi Azarbaijan Timur; dan lima orang lainnya.
Setelah pengumuman kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, sejumlah politisi Israel memberikan tanggapannya.
Menteri Warisan Israel, Amichay Eliyahu, menanggapi kabar meninggalnya Ebrahim Raisi dengan memposting gambar segelas wine di X, disertai dengan caption “Cheers”.
Mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, dan pemimpin partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, mengatakan Israel tidak akan bersedih.
"Israel tidak akan menitikkan air mata atas kematian Presiden Iran," kata mereka kepada Yedioth Ahronoth.
Israel Dituduh Terlibat dalam Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi
Segera setelah pengumuman kecelakaan tersebut, seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya, membantah keterlibatan Israel dalam kecelakaan itu.
"Bukan kami," kata pejabat Israel itu kepada Reuters, Senin (20/5/2024).
Sebelumnya, Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS), Pir-Hossein Kolivand, mengatakan tidak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter tersebut di wilayah Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran.
Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal: RI Kirim Doa, Putin dan Anwar Ibrahim Bersedih
Presiden Raisi sedang kembali ke Iran bersama Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, dan beberapa orang lainnya dari upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan saat kecelakaan itu terjadi.
Pencarian lokasi jatuhnya helikopter tersebut memakan waktu selama berjam-jam, dengan bantuan tim penyelamat, angkatan bersenjata Iran, dan bantuan dari berbagai negara.
Setelah lokasi tersebut ditemukan, Pir-Hossein Kolivand mengumumkan jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rekan-rekannya sedang diangkut ke Tabriz, barat laut Iran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)