Drone Kamikaze Hizbullah Kian Ganas, Israel Beli Meriam Vulcan: Bisa Tembakkan 1.000 Peluru Per Menit
TRIBUNNEWS.COM - Badan keamanan nasional Israel dilaporkan mulai membeli meriam Vulcan untuk menghadapi ancaman drone Hizbullah.
Laporan media Ibrani mengatakan, Israel bermaksud untuk menempatkan meriam Vulcan pada pengangkut personel lapis baja mereka.
Meriam Vulcan ini disebutkan mampu menembakkan ribuan peluru per menit.
Baca juga: Israel Banjir Serangan Regional: Perlawanan Irak Hajar Eilat di Selatan, Hizbullah Gempur Utara
Sistem persenjataan ini diketahui digunakan saat serangan Banjir Al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023 silam.
Sejumlah laporan menyebut, berondongan peluru ini selain mengenai milisi perlawanan dan kendaraan, juga mengenai entitas pendudukan sehingga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari pihak mereka sendiri.
Sebagai informasi, meriam Vulcan pada pengangkut personel lapis baja menembakkan 1.000 peluru peledak 20 mm per menit.
"Meriam Vulcan sangat efektif untuk menembak jatuh pesawat musuh yang terbang rendah dan tentunya dapat membawa perubahan di sektor utara menjadi lebih baik," tulis laporan media Israel terkait manfaat penggunaan persenjataan tersebut atas serangan drone Hizbullah Lebanon.
Baca juga: Hizbullah Sumpal Mulut Besar IDF, Ini Kemampuan Super Canggih Sky Dew Israel Buat Tangkal Rudal Iran
Drone Hizbullah Kian Ganas
Langkah Israel mempersenjatai diri dengan meriam Vulcan ini merujuk pada kian ganasnya serangan drone Hizbullah.
Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan pemukiman Israel di Metula, dan garnisun serta kendaraan Israel di sekitar lokasi militer pemukiman Israel.
Serangan Hizbullah terhadap Israel melalui serangan drone yang dipersenjatai dengan dua roket S5 pada 18 Mei 2024, pekan lalu.
Serangan udara tersebut menandai serangan udara pertama yang dilancarkan Lebanon, juga serangan udara pertama Hizbullah, dan serangan udara pertama yang dilakukan terhadap pendudukan Israel sejak perang Oktober 1973.
Dalam pernyataannya, Hizbullah mengatakan bahwa ketika drone mencapai titik yang ditentukan, mereka menembakkan dua roket ke salah satu kendaraan dan kumpulan tentara Israel di sekitarnya.
Hal ini akan menimbulkan kerusakan parah pada pasukan Israel sebelum kemudian melakukan serangan kamikaze pada target yang ditentukan, mengutip Al Mayadeen.
Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa Hizbullah untuk pertama kalinya menggunakan drone yang dipersenjatai dengan roket S5, rudal udara-ke-permukaan, untuk menyerang Metula.
Laporan mengatakan Pusat Medis Ziv menerima tiga tentara yang terluka akibat serangan pesawat tak berawak di dekat Metula.
""Salah satu dari mereka terluka parah, dan dua lainnya terluka ringan."
Selain itu, Perlawanan Islam di Lebanon mengumumkan penyerangan perangkat pengacau drone di pos terdepan Jal al-Deir di Garis Biru.
Baca juga: Drone Dilengkapi Dua Rudal S5 Menyerang Kawasan Metulla Israel, Senjata Hizbullah Makin Update
Hizbullah melaporkan juga pihaknya melancarkan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas industri Kementerian Perang Israel di Tel Hai, di utara Kiryat Shmona, sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap fasilitas industri di wilayah Bekaa Lebanon.
Hizbullah juga mengebom pabrik David Cohen milik Perusahaan Industri Militer Elbit di Tel Hai.
Pabrik David Cohen yang terkena serangan itu rupanya memproduksi sistem elektronik untuk pasukan Israel, ujar Hizbullah.
Hizbullah Update Persenjataan, Kini Gunakan Rudal S5
Di sisi lain, Kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon selatan juga meng-update sistem persenjataan mereka dengan menggunakan rudal S5 untuk pertama kalinya.
Rudal S5 adalah rudal udara-ke-permukaan yang diluncurkan oleh Hizbullah menggunakan peluncur drone Kamikaze jenis baru pada Kamis (16/5/2024).
Hizbullah mengatakan agresi Israel di Jalur Gaza mendorong kelompok tersebut untuk mengungkapkan lebih banyak senjata canggihnya.
"Hizbullah untuk pertama kalinya mengerahkan drone bersenjata dan menyerang tentara Israel di pemukiman Metula (di Israel utara)," lapor Maan News, Jumat (17/5/2024).
Kelompok tersebut mengumumkan operasinya melalui pernyataan resmi.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Gaza dan perlawanan mereka yang berani dan terhormat, Perlawanan Islam (Hizbullah) menyerang situs Metulla, penjaganya, dan kendaraannya dengan drone bersenjata pada pukul 13.38 hari Kamis, 16 Mei 2024," kata Hizbullah dalam pernyataannya, Jumat (17/5/2024).
"Drone yang dilengkapi dengan dua rudal S5 itu mengenai sasarannya dengan tepat sehingga menimbulkan korban jiwa di antara tentara yang berkumpul dan merusak kendaraan mereka," lanjutnya.
S5 adalah roket udara-ke-darat terarah berukuran 57mm yang terdiri dari hulu ledak berdaya ledak tinggi, motor berbahan bakar padat, dan sirip ekor lipat untuk stabilitas.
Rudal S5 biasanya diluncurkan dari tabung 57mm pada jet tempur dan helikopter.
Dalam operasinya kemarin, Hizbullah menggunakan peluncur drone Kamikaze jenis baru.
Senjata ini digunakan untuk melancarkan serangan udara tanpa memerlukan bandara dan landasan udara, sehingga Hizbullah memperoleh kemampuan serangan udara.
Baca juga: Balon Mata-mata Israel Hancur Dihantam Drone Hizbullah, Media Israel: Ini Kegagalan Besar
Hizbullah belum mengumumkan nama drone Kamikaze jenis baru itu dan spesifikasinya.
Hizbullah Luncurkan 12 Operasi Lawan Militer Israel
Kemarin, Kamis (16/5/2024), Hizbullah mengumumkan mereka melakukan 12 operasi terhadap sasaran militer Israel.
Dua anggota Hizbullah terbunuh dalam serangan Israel, sementara tiga tentara Israel terluka dalam pemboman dari Lebanon kemarin.
"Para pejuang melakukan 10 operasi di Golan dan Galilea yang diduduki dan menyerang fasilitas industri milik Kementerian Angkatan Darat Israel di utara Kiryat Shmona, mengenai sasaran secara akurat," kata Hizbullah kemarin, dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, Hizbullah membom lebih dari 60 drone Katyusha ke Komando Divisi Golan di Nafah, barak pertahanan udara di Keila, dan barak artileri di Yoav.
Hizbullah juga menyerang situs Metula dan garnisunnya dengan drone yang dipersenjatai rudal.
Pada 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan solidaritas untuk rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dengan melawan militer Israel di perbatasan Lebanon.
(oln/khbrn/almydn/*)