News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Mulai Latihan Militer Pakai Senjata Nuklir di Dekat Ukraina, Libatkan Rudal Iskander & Kinzhal

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Rusia Mulai Latihan Militer Pakai Senjata Nuklir di Dekat Ukraina, Libatkan Rudal Iskander & Kinzhal

TRIBUNNEWS.COM - Rusia memulai latihan nuklir taktis di dekat Ukraina, dengan alasan 'ancaman' Barat, Uncensored News melaporkan.

Latihan tersebut berlangsung di Distrik Militer Selatan Rusia, yang berbatasan dan mencakup bagian Ukraina yang diklaim telah dianeksasi oleh Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia memulai latihan militer penggunaan senjata nuklir, yang diselenggarakan atas perintah Presiden Vladimir Putin awal bulan ini, Al Arabiya melaporkan.

Ini adalah latihan tahap pertama, yang melibatkan pelatihan praktis terkait persiapan dan penggunaan senjata nuklir non-strategis pada Selasa (21/5/2024).

Awal Mei 2024 ini pula, Putin baru dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan kelimanya.

Kementerian Pertahanan mengatakan latihan tahap pertama melibatkan rudal Iskander dan rudal Kinzhal.

Latihan tersebut melibatkan pasukan rudal di Distrik Militer Selatan Rusia, yang terletak berdekatan dengan Ukraina dan mencakup bagian Ukraina yang kini dikuasai Rusia.

Analis keamanan menyebut latihan ini dirancang sebagai sinyal peringatan Putin untuk mencegah Barat terlibat lebih jauh dalam perang di Ukraina.

Negara tersebut sejauh ini memberikan senjata dan informasi intelijen ke Kyiv, tapi menahan diri untuk tidak mengirimkan pasukan.

Kementerian mengatakan tujuan latihan militer ini guna memastikan bahwa unit dan peralatan siap untuk “penggunaan senjata nuklir non-strategis dalam pertempuran untuk merespons dan tanpa syarat menjamin integritas teritorial dan kedaulatan negara Rusia dalam menanggapi pernyataan provokatif dan ancaman dari pejabat Barat tertentu terhadap Rusia. Federasi".

Belarus, yang tahun lalu jadi tempat tujuan Rusia mengerahkan senjata nuklir taktis, juga akan terlibat dalam latihan tersebut.

Baca juga: Menlu Rusia: Sanksi AS Terkait Langsung dengan Tragedi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Raisi

Senjata nuklir taktis, atau non-strategis, tidak sekuat senjata strategis yang dirancang untuk memusnahkan seluruh kota musuh, namun senjata tersebut memiliki potensi destruktif yang sangat besar.

Secara terpisah, tentara Ukraina baru-baru ini mengakui bahwa situasi pertempuran di wilayah Kharkiv, dekat kota Vovchansk “lebih panas” dibandingkan di sekitar Bakhmut.

Meski demikian, bedanya, sekarang Ukraina punya senjata untuk melawan Rusia.

"Ini 24/7, infanteri mereka terus berdatangan, kami terus melawan serangan mereka," kata Pavlo, seorang penembak dari brigade Serangan Terpisah ke-92 Ukraina yang mengoperasikan howitzer, kepada Reuters.

"SSetidaknya kami mencoba melakukannya. Kapan pun memungkinkan, kami menjatuhkannya,” lanjutnya.

“Dulu kami ditempatkan di daerah Bakhmut, sekarang kami dipindahkan ke sini. Di sini jauh lebih 'panas'," urainya.

Dalam perkembangan lain yang dikutip dari The Guardian, militer Ukraina menyatakan telah menghancurkan kapal perang Rusia terakhir yang dipersenjatai rudal jelajah yang ditempatkan di semenanjung Krimea.

“Menurut informasi terkini, pasukan pertahanan Ukraina menyerang kapal rudal proyek 22800 Tsiklon Rusia di Sevastopol, pada malam 19 Mei,” kata militer.

Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan tersebut secara independen.

Belum ada komentar langsung dari pihak Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (19/5/2024) mengatakan pasukan Ukraina telah menyerang Krimea dengan rudal Atacms.

Drone Rusia menyerang lokasi energi pada Rabu pagi dan memutus aliran listrik di beberapa bagian wilayah Sumy utara Ukraina, kata para pejabat regional.

Otoritas regional Sumy mengatakan drone tersebut mencapai sasaran di kota Shostka dan Konotop, timur laut Kyiv dan dekat perbatasan Rusia.

Layanan darurat sedang berupaya memulihkan listrik.

Para pejabat telah memperingatkan kemungkinan adanya serangan Rusia ke Sumy .

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini