News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Internasional: Jaksa ICC Dalam Bahaya hingga Jenderal AS Nilai Israel Melakukan Kebodohan

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan pendudukan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Pihak IDF menyebut, Gaza adalah medan tempur paling sulit di dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer di kanal internasional Tribunnews dalam sehari terakhir terangkum dalam berita ini.

Konflik Palestina vs Israel masih menjadi topik paling hangat di dunia versi Tribunnews.

Mulai dari kabar jaksa Pengadilan Pidana Internasional (ICC) dalam bahaya.

Ia yang memerintahkan penangkapan PM ISrael Benjamin Netanyahu kini diancam.

Kemudian berita populer jenderal top Amerika Serikat yang menilai kebodohan Israel.

Jenderal tersebut menilai, Israel melakukan kebodohan berulang karena tidak menduduki wilayah yang telah mereka kuasai di Gaza.

Lalu terungkap fakta di balik penemuan puing-puing helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi di Azerbaijan.

Hingga berita tak ada bantuan kemanusiaan yang diturunkan di dermaga terapung AS di Gaza, Palestina.

Berikut rangkuman berita populer internasional dalam sehari terakhir:

1. Jaksa ICC Dalam Bahaya

Karim Khan, Jaksa di Mahkamah Internasional atau ICC, yang memerintahkan penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Cs kini dalam bahaya.

Baca juga: 143 Negara Akui Negara Palestina: Norwegia, Spanyol dan Irlandia Ikut Serta, Siapa Lagi?

Jaksa senior yang dikenal tegas ini mengaku diancam seorang pemimin negara senior saat  menginvestigasi dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di  Gaza Palestina.

Seperti diketahui, ICC mulai melakukan investigasi tentang situasi di Palestina sejak 3 Maret 2021 atau sekitar dua tahun sebelum Israel melakukan serangan besa-besaran di jalur Gaza  pada 7 Oktober 2023.

"Beberapa pemimpin terpilih berbicara kepada saya dan mereka sangat blak-blakan. Seorang pemimpin senior berkata kepada saya, 'Pengadilan ini (ICC) dibuat untuk Afrika dan preman seperti Putin,'" kata Khan, Selasa (21/5/2024) dikutip dari Anadolu.

Maksudnya ICC hanya dibentuk untuk mengadili tokoh-tokoh di Afrika dan orang-orang  seperti Presiden Rusia Vladimir Putin sehingga jangan mengadili Benjamin Netanyahu.

Namun Khan tidak terpengaruh ancaman itu hingga mengajukan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dua hari lalu.

Dia juga mengajukan kepada hakim ICC penangkapan tiga tokoh Hamas sehubungan serangan ke Israel dan penyanderaan.

SELANJUTNYA>>>

2. Jenderal Top Pentagon Sindir Militer Israel

Barisan tank Merkava Israel tampak hangus hasil pertempuran sengit di Jalur Gaza melawan milisi pembebasan Palestina, Hamas Cs. Di Jabalia, Gaza Utara, Israel juga dilaporkan mengalami kerugian personel dan peralatan tempur yang signifikan dalam sepekan terakhir, termasuk Kamis (16/5/2024). (khaberni/HO)

Jenderal tinggi Pentagon, Selasa (21/5/2024) mengkritik strategi militer tentara Israel dalam upaya mereka memberantas gerakan Hamas di Gaza.

Jenderal tersebut menilai, Israel melakukan kebodohan berulang karena tidak menduduki wilayah yang telah mereka kuasai di Gaza.

Alih-alih menetap, tentara Israel memilih untuk mundur dan menarik pasukan dari wilayah tersebut setelah “membersihkan” wilayah tersebut dari pejuang Perlawanan Palestina, kata sang jenderal menurut laporan Politico.

“Anda tidak hanya harus benar-benar masuk dan menyingkirkan musuh apa pun yang Anda hadapi, Anda juga harus masuk, mempertahankan wilayah tersebut, dan kemudian Anda harus menstabilkannya,” kata Jenderal Charles Brown, komandan kepala staf gabungan pasukan AS , berdasarkan pengalaman sebelumnya di Timur Tengah.

Patut dicatat, pasukan Israel berulang kali dipaksa mundur dari wilayah yang mereka klaim telah mereka kuasai karena serangan dari milisi Perlawanan Palestina.

SELANJUTNYA>>>

3. Di  Balik Penemuan Puing Hellikopter Presiden Iran

Foto diduga puing-puing helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi yang jatuh pada Minggu (19/5/2024) malam. Helikopter tersebut terbakar dan dilaporkan tidak ada tanda kehidupan. (X)

Di Balik Penemuan Puing-puing Helikopter Ebrahim Raisi, Ada Peran Baykar Bayraktar Akıncı, Siapa Dia?

Nama Baykar Bayraktar Akıncı sempat populer setelah sempat menggambar bulan dan bintang yang merupakan logo Turki dalam pencarian helikopter hilang yang ditumpangi presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Muncul pertanyaan, siapakah Baykar Bayraktar Akıncı? Apakah dia seorang paranormal?

Ternyata Baykar Bayraktar Akıncı adalah nama dari pesawat tanpa awak atau drone dari Turki yang ditugaskan untuk mencari helikopter Presiden Iran yang hilang.

Mendapat kabar helikopter yang ditumpangi presiden Turki hilang, Turki segera mengirim tim pencari. Termasuk drone Baykar Bayraktar Akıncı.

Drone Baykar Bayraktar Akıncı lah yang akhirnya menemukan lokasi pertama jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Teridentifikasi dari Sumber Panas

UAV Akinci milik Türkiye mengidentifikasi sumber panas yang diduga merupakan lokasi jatuhnya helikopter presiden Iran.

Setelah helikopter yang membawa Raisi jatuh, Kementerian Pertahanan Nasional Turki menugaskan helikopter jenis UAV dan Cougar dengan kemampuan penglihatan malam untuk ikut serta dalam kegiatan pencarian.

SELANJUTNYA>>>

4. Negara Bertambah Akui Palestina

Sebuah keluarga pengungsi Palestina tiba di kamp sementara di Rafah pada 17 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (STR/AFP) (AFP/-)

Pemerintah Norwegia resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, pernyataan tersebut dirilis untuk mempercepat perdamaian di tengah konflik yang terjadi antara Palestina dengan Israel.

“Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi dua negara. Tidak ada solusi dua negara tanpa adanya negara Palestina. Dengan kata lain, negara Palestina merupakan prasyarat untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah,” ujar Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store.

Menyusul langkah Norwegia, 2 negara Eropa lainnya yakni Irlandia dan Spanyol memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara berlaku mulai 28 Mei 2024.

“Hari ini, Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengumumkan bahwa kami mengakui negara Palestina,” kata Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris pada konferensi pers yang dikutip dari Al Jazeera.

Hal serupa juga dilontarkan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. Dalam keterangan resminya ia mengatakan bahwa negaranya akan mengakui Palestina sebagai negara yang Merdeka.

Meski pernyataan tersebut mendapat banyak kecaman salah satunya dari PM Israel Benyamin Netanyahu, namun Sanchez menegaskan bahwa negaranya tak akan mundur.

SELANJUTNYA>>>

5. Tak Ada Bantuan Diturunkan di Dermaga Terapung

Anggota Angkatan Darat AS, Angkatan Laut AS, dan militer Israel mendirikan Dermaga Trident, dermaga apung sementara untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, di pantai Gaza, pada hari Kamis. (Komando Pusat AS)

Tidak ada bantuan yang diturunkan di dermaga AS yang mencapai Gaza: Pentagon.

Penundaan ini terjadi meskipun dermaga ‘kemanusiaan’ Washington telah beroperasi selama seminggu.

 Pentagon mengatakan pada tanggal 21 Mei bahwa tidak ada satu pun bantuan kemanusiaan yang diturunkan dari dermaga terapung Washington di pantai Gaza, sementara AS mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PBB dan Israel untuk mengidentifikasi rute aman menuju wilayah kantong yang terkepung.

Juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Patrick Ryder, mengatakan pada hari Selasa bahwa AS, Israel, dan PBB sedang berupaya untuk menentukan “rute alternatif” untuk pengiriman lebih dari 500 ton bantuan yang telah diangkut ke dermaga Gaza sejak minggu lalu.

Pengumuman tersebut muncul setelah warga Palestina yang putus asa, yang dilanda kelaparan akibat perang Israel, mencoba mencegat sejumlah truk yang membawa bantuan dari dermaga selama akhir pekan, menurut Ryder.

“Sampai hari ini, saya tidak yakin demikian,” kata Ryder ketika ditanya apakah ada bantuan yang diberikan kepada warga Gaza yang kelaparan di jalur yang terkepung.

“Kami antisipasi bantuan akan disalurkan dalam beberapa hari mendatang, tentunya jika kondisi memungkinkan,” imbuhnya.

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini