Ada laporan bahwa beberapa persediaan makanan yang menuju Gaza mulai membusuk karena keterlambatan pengiriman karena keberatan Israel.
Puluhan orang tewas dalam 24 jam terakhir
Bahkan ketika bantuan memasuki Gaza setelah berminggu-minggu, masih belum jelas bagaimana bantuan tersebut akan dikirimkan ke daerah-daerah tersebut di tengah pemboman dan pembunuhan Israel yang tiada henti.
Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Minggu mengatakan setidaknya 35.984 orang telah terbunuh di wilayah tersebut sejak Oktober. Jumlah korban tewas mencakup sedikitnya 81 orang dalam 24 jam terakhir, kata pernyataan kementerian, seraya menambahkan bahwa 80.643 orang lainnya terluka.
Pada hari Minggu, seorang pejabat kesehatan di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera setidaknya 58 orang telah terbunuh di seluruh wilayah dalam 24 jam terakhir, termasuk 10 anak yang berlindung di sebuah sekolah di Jabalia.
Di Rafah, pusat serangan militer terbaru Israel di Gaza selatan, setidaknya enam orang dari satu keluarga tewas dalam serangan Israel.
Korban yang selamat dari serangan itu dibawa ke Rumah Sakit Kuwait, menurut kantor berita Wafa. Tidak jelas berapa banyak orang yang terluka.
Serangan terpisah Israel yang menargetkan pusat layanan wanita di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah juga menewaskan seorang anak dan enam orang lainnya.
Di Gaza utara, pasukan Israel bergerak maju ke Jabalia, mencoba mengambil alih kamp pengungsi terbesar di wilayah tersebut.
Pertempuran di kamp tersebut meningkat dalam dua minggu terakhir, dengan Hamas pada hari Sabtu mengklaim telah menangkap beberapa tentara Israel selama pertempuran di Jabalia. Militer Israel menolak klaim tersebut.
(Sumber: Washington Post, Al Jazeera)