News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ditembaki Tentara Mesir, Pasukan Israel Ternyata Kejar Warga Palestina hingga Masuk Wilayah Mesir

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tank Israel menyerbu perlintasan Rafah.

TRIBUNNEWS.COM – Baku tembak antara tentara Mesir dan Israel pada hari Senin, (28/5/2024), berawal dari tentara Israel yang melewati perbatasan di Rafah, Jalur Gaza.

Menurut keterangan dua pejabat keamanan Mesir, awalnya ada seorang tentara Mesir yang berjaga di menara pengawas.

Reuters melaporkan tentara itu kemudian bereaksi setelah melihat sebuah kendaraan lapis baja yang membawa pasukan Israel.

Kendaraan tersebut melewati garis perbatasan saat pasukan Israel mengejar dan membunuh sejumlah warga Palestina.

Setelah melihat hal itu, tentara Mesir melepaskan tembakan ke arah pasukan Israel dan kemudian dibalas dengan tembakan pula oleh pasukan Israel.

Terjadilah aksi saling serang di antara kedua belah pihak. Beberapa tentara Israel terluka dan selanjutnya pasukan Israel mundur.

Adapun ada satu tentara Mesir tewas dan satu lagi yang dikabarkan terluka.

Juru bicara militer Mesir, Kolonel Ghareeb Abdel Hafez, menyebut bahwa pihaknya menyelidiki insiden baku tembak itu.

“Pihak berwenang yang kompeten di Angkatan Bersenjata Mesir sedang menyelidiki peristiwa penembakan di dekat perbatasan di Rafah, yang menyebabkan kematian satu personel keamanan di area itu,” kata Hafez di media sosial X.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengaku tengah menyelidiki peristiwa itu.

Awal bulan ini Israel mengambil alih perlintasan Rafah di sisi Gaza sehingga memicu kecaman internasional, termasuk dari Mesir.

Baca juga: 3 Pengakuan Mesir & Israel tentang Insiden Baku Tembak Keduanya di Perbatasan Rafah

Mesir dan Israel sudah menandatangani perjanjijan damai tahun 1979 dan sejak itu bekerja sama dalam persoalan keamanan, terutama di sekitar perbatasan Mesir-Gaza.

Persoalan keamanan nasional

Rami Dajani, Direktur Proyek Israel dan Palestina dengan International Crisis Group, menyebut situasi di Rafah kini memunculkan ketegangan.

“Rakyat Mesir punya keprihatinan besar mengenai perkembangan situasi di perbatasan. Dampak keamanannya sangat penting bagi keamanan nasional Mesir.

Awal Mei ini Israel mulai melancarkan operasi militer di Rafah yang menjadi tempat mengungsi bagi banyak warga Palestina di Gaza.

Rafah kini ditinggali sekitar 1,5 juta warga Palestina. Sebagian besar dari mereka kini berusaha mengungsi ke tempat lain.

Perlintasan Rafah berlokasi di sepanjang koridor Salah Al-Din atau Philadelphi, sebuah zona penyangga yang dikontrol oleh Mesir.

Di samping perlintasan Karm Abu Salem, perlintasan Rafah adalah jalur penting bagian bantuan kemanusiaan agar bisa masuk ke Gaza.

Adapun pada hari Minggu lalu pasukan Israel menyerang kamp pengungsian di Rafah. Korban tewas dilaporan mencapai 45 orang. Mayoritas adalah wanita dan anak-anak.

Serangan itu makin memunculkan desakan baru agar gencatan senjata dilakukan di Gaza.

Israel juga terus menyerang tempat berlindung yang berisi warga Palestina, termasuk di Jabalia, Nuseirat, dan Kota Gaza.

Baca juga: Mesir dan Israel Terlibat Baku Tembak di Perbatasan Rafah, 1 Prajurit Dilaporkan Tewas

Menurut pejabat Palestina, serangan-serangan itu menewaskan setidaknya 160 orang.

Ketegangan Mesir-Israel

Hubungan Mesir-Israel memanas setelah pasukan Israel mengambil alih perlintasan Rafah tiga minggu lalu.

Mesir dikenal sebagai negara yang sangat mendukung warga Palestina dan mengecam perang yang dilakukan Israel di Gaza.

Meski demikian, dikutip dari BBC, Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel 45 tahun silam.

Walaupun sudah ada perjanjian damai, hubungan kedua negara itu kerap menegang meski jarang terjadi insiden antara militer keduanya.

Beberapa jam sebelum peristiwa baku tembak terbaru ini terjadi, Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam serangan Israel di Rafah yang menewaskan setidaknya 45 orang. Mesir mengklaim Israel menargetkan warga sipil yang tak berdaya.

Sementara itu, IDF menyebut serangan itu menewaskan dua pejabat senior Hamas. Israel juga mengaku meninjau laporan tentang warga sipil yang terluka dalam serangan itu.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini