TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas kematian pejuang yang mati syahid, setelah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah tewas akibat serangan Israel.
"Nasib wilayah ini akan ditentukan oleh kekuatan perlawanan, dengan Hizbullah di garis depan,” ujarnya, mengutip The Times of Israel.
"Darah orang yang meninggal syahid tidak akan tidak terbalaskan."
Khamenei juga mengumumkan lima hari berkabung atas kematian Nasrallah.
Saat ini, Khamenei dipindahkan ke lokasi yang aman di Iran, Reuters melaporkan, mengutip dua pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pejabat itu juga mengatakan Iran sedang berkomunikasi dengan Hizbullah dan kelompok proksi regional lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya setelah pembunuhan Nasrallah.
Selain menewaskan Nasrallah, serangan Israel hari Jumat (27/9/2024) di Beirut, menewaskan wakil komandan Garda Revolusi (IRGC) Abbas Nilforoushan, lapor media Iran pada hari Sabtu.
Komandan IRGC lainnya juga tewas sejak Perang Gaza meletus tahun lalu dan kekerasan berkobar di tempat lain.
Dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah melenyapkan mayoritas pimpinan puncak Hizbullah dalam serangkaian serangan yang ditargetkan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kelompok itu akan melakukan reorganisasi dan siapa yang dapat menggantikan Nasrallah.
"Lebanon akan membuat agresor dan musuh jahat menyesal," janji Khamenei.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani mengatakan pada hari Sabtu bahwa jalan yang ditempuh Nasrallah akan terus berlanjut meskipun ia terbunuh.
Baca juga: Seruan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Atas Terbunuhnya Sekjen Hizbullah oleh Israel
“Jalan mulia pemimpin perlawanan, Hassan Nasrallah, akan terus berlanjut dan tujuan sucinya akan terwujud dalam pembebasan Quds (Yerusalem), jika Tuhan berkehendak,” kata Kanani dalam sebuah postingan di X.
Dalam pernyataan lain pada hari Sabtu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Amerika Serikat telah memainkan peran dalam pembunuhan Nasrallah sebagai pemasok senjata ke Israel.
"Amerika tidak dapat menyangkal keterlibatan mereka dengan Zionis," katanya dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.