Setelah insiden tersebut, pemerintah Mesir memperingatkan agar Israel tidak membahayakan keamanan dan keselamatan personel keamanan Mesir yang ditempatkan di perbatasan.
“Angkatan Bersenjata Mesir sedang melakukan penyelidikan oleh otoritas yang berwenang atas insiden penembakan di wilayah perbatasan Rafah, yang menyebabkan tewasnya salah satu personel yang bertanggung jawab di bidang asuransi," kata juru bicara militer Mesir, Badzra, pada Senin (27/5/2024).
Pihak Mesir dan Israel sedang meluncurkan investigasi untuk menyelidiki insiden tersebut.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.050 jiwa dan 81.026 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (27/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel