TRIBUNNEWS.COM - Aljazair akan menyampaikan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB.
Rancangan resolusi tersebut menuntut diakhirinya pembantaian di Rafah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Aljazair pada Selasa (28/5/2024) setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB.
"Aljazair akan menyampaikan rancangan resolusi PBB yang menyerukan diakhirinya 'pembunuhan' di Rafah ketika Israel menyerang pejuang Hamas di kota Gaza yang padat," kata Duta Besar Aljazair, Amar Bendjama dikutip dari The New Arab.
Amar Benjama berharap usulan resolusi ini dapat menghentikan serangan Israel di Rafah.
“Ini akan menjadi sebuah teks singkat, sebuah teks yang menentukan, untuk menghentikan pembunuhan di Rafah,” katanya.
Sebelumnya, Amar Benjama meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat pada Selasa.
Dengan diajukannya resolusi ini, beberapa duta besar lainnya ingin DK PBB segera melakukan pemungutan suara.
Misalnya, Duta Besar China Fu Chong yang berharap pemungutan suara diadakan pada minggu ini.
“Kami berharap hal ini dapat dilakukan secepat mungkin karena kehidupan berada dalam keseimbangan,” kata Fu Cong.
Sementara Duta Besar Prancis Nicolas de Riviere mengatakan bahwa pemungutan suara tentang resolusi ini harus segera dilakukan karena merupakan hal yang darurat.
"Ini adalah masalah hidup dan mati. Ini adalah masalah darurat,” katanya.
Serangan Israel pada hari Minggu (26/5/2024) di kamp-kamp pengungsi Rafah telah menewaskan 45 orang.
Baca juga: DK PBB akan Gelar Rapat Darurat Hari Ini setelah Pembantaian Keji Israel di Rafah
Israel terus melancarkan serangan meski mendapat kecaman Internasional.
Pada Selasa (28/5/2024), Israel menyerang kamp pengungsi di sebelah barat Rafah.
Serangan Israel ini menewaskan 21 warga Palestina.
Sementara itu, Dewan Keamanan telah berjuang untuk menemukan solusi bagi kedua negara sejak 7 Oktober 2023.
Dewan Keamanan PBB juga telah mengeluarkan dua resolusi terkati bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.
Kemudian pada bulan Maret, DK PBB mengeluarkan sebuah resolusi yaitu gencatan senjata di Gaza.
Resolusi tersebut diblokir beberapa kali oleh Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel.
Konflik Palestina vs Israel
Perang Israel yang berlangsung hampir delapan bulan di Gaza telah menyebabkan lebih dari 36.000 warga Gaza.
Lebih dari 81.100 warga Gaza mengalami luka-luka akibat serangan Israel.
Kampanye militer Israel telah mengubah sebagian besar wilayah menjadi reruntuhan.
Serangan Israel juga menyebabkan sebagian besar warga Gaza kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Aljazair, Dewan Keamanan PBB dan Konflik Palestina vs Israel