Seorang pejabat tinggi Israel mengatakan, perang dengan Hamas kemungkinan akan berlangsung hingga akhir tahun ini.
Israel telah berjanji untuk mengusir para militan dari seluruh Jalur Gaza dan melakukannya dengan strategi penghancuran sistematis, yang mengakibatkan kerugian besar bagi nyawa warga sipil.
Aliran Bantuan ke Gaza Berkurang
Sementara itu, jumlah bantuan kemanusiaan yang mengalir ke Gaza telah berkurang dua pertiga sejak Israel melancarkan serangan darat ke kota selatan Rafah tiga minggu lalu.
Hal ini sebagaimana dilaporkan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Rabu.
Penurunan tajam dalam pasokan makanan, bahan bakar, obat-obatan dan bantuan lainnya terjadi ketika pemboman Israel yang meluas serta serangan darat dan pertempuran sengit mempengaruhi wilayah utara, tengah, dan selatan Gaza.
Kantor tersebut, yang dikenal sebagai OCHA, melaporkan penurunan bantuan sebesar 67 persen sejak 7 Mei 2024.
Penurunan disebabkan oleh penutupan perbatasan dari Mesir ke Rafah, yang merupakan titik transit utama, serta ketidakmampuan untuk mengambil makanan dan barang-barang lainnya dengan aman.
Mengenai Rafah, OCHA melaporkan bahwa layanan kesehatan, bantuan kemanusiaan, dan sosial terpaksa ditutup karena meningkatnya pertempuran, ketidakamanan, perintah evakuasi Israel, dan kebutuhan untuk mentransfer sumber daya ke daerah lain, setelah lebih dari satu juta warga Palestina meninggalkan Rafah.
Baca juga: Israel Serang Rafah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Makin Melemah ke Level Rp16.350
Update Perang Israel-Hamas
Pertempuran jalanan yang sengit dan pemboman Israel terus berlanjut di Rafah sehari setelah tank-tank meluncur ke pusat kota Gaza selatan yang menampung ratusan ribu warga sipil.
Serangan Israel telah menewaskan 37 warga Palestina, sebagian besar berada di tenda.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah menguasai seluruh perbatasan Gaza dengan Mesir – yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi – yang menandakan bahwa Israel telah memperdalam invasi darat meskipun ada kecaman internasional.
Perang di Gaza bisa memakan waktu tujuh bulan lagi untuk mencapai “penghancuran kekuatan Hamas”, kata penasihat keamanan nasional Israel Tzachi Hanegbi.
Angkatan udara Israel mengebom dan membunuh dua paramedis dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina ketika mereka berusaha menyelamatkan orang-orang yang terluka di Tal as-Sultan, sebelah barat Rafah.
Israel telah membunuh 66 warga Palestina dalam empat hari serangan di “zona aman” di Rafah, banyak perempuan dan anak-anak menjadi korbannya.
Baca juga: Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bantuan yang Masuk ke Gaza Turun 67 Persen sejak 7 Mei 2024