TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan murka. Ia menyebut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bakal bernasib sama seperti Adolf Hitler.
Dikutip dari AFP dan Reuters, pernyataan tersebut diungkapkan Erdogan akhir tahun lalu.
Tepatnya saat Erdogan menghadiri sebuah seremoni di Ankara pada Rabu (27/12/2023) waktu setempat.
Pada saat itu Erdogan mengatakan bahwa pemimpin Yahudi itu tidak berbeda dengan Hitler.
"Mereka biasa menjelek-jelekkan Hitler. Apa bedanya Anda dengan Hitler?" ucap Erdogan.
"Bukankah yang dilakukan Netanyahu ini tidak kalah dengan apa yang telah dilakukan Hitler?," tanyanya.
"Tidak ada bedanya antara tindakan Netanyahu dan Hitler," sebut Erdogan dalam pernyataannya.
Ankara bahkan menyebut Israel sebagai negara teror dan menyerukan agar Benjamin Netanyahu diadili di Pengadilan Internasional.
Pada bulan Maret 2024 kemarin Erdogan mengklaim bahwa Pasukan Pertahanan Israel “terus melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina".
"Netanyahu dan pemerintahannya, dengan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza, menuliskan nama mereka di samping Hitler, Mussolini dan Stalin, seperti Nazi masa kini," kata Erdogan.
Kemudian, pada Minggu (12/5/2024) kemarin, Presiden Turki mengklaim Netanyahu "telah mencapai tingkat yang akan membuat Hitler iri."
Baca juga: Presiden Turki Erdoğan Sebut Netanyahu Vampir Haus Darah Buntut Pembantaian di Rafah
Dalam sebuah wawancara dengan outlet Kathimerini di Yunani, pemimpin Turki tersebut menggambarkan Jalur Gaza sebagai “penjara terbuka, tidak hanya setelah 7 Oktober, tetapi bertahun-tahun sebelumnya, seperti kamp konsentrasi.”
Pemimpin Turki itu juga menyatakan dukungannya terhadap Hamas.
Ia mengklaim bahwa pemerintahnya “terus berhubungan” dengan para pemimpin kelompok teror tersebut.
“Hamas bukanlah organisasi teroris," kata Erdogan.
"Hamas merupakan sebuah organisasi perlawanan, dan kami berdiri teguh di belakang mereka dan selalu berhubungan dengan para pemimpinnya,” katanya.
“Kita tidak bisa dipaksa untuk menyebut Hamas sebagai organisasi teroris. Kami berkomunikasi dengan mereka secara terbuka dan mendukung mereka.”
Reaksi Netanyahu disamakan Hitler
Netanyahu pun menanggapi pernyataan Erdogan yang menyebutnya akan bernasib sama seperti Hitler.
Perdana Menteri Israel itu mengecam pemimpin Turki atas pernyataan tersebut.
"Israel mematuhi hukum perang dan tidak akan tunduk pada ajaran moral dari Erdoğan, yang mendukung para pembunuh dan pemerkosa organisasi teroris Hamas, menyangkal genosida Armenia, membantai orang Kurdi di negaranya sendiri dan menindak penentang rezim dan jurnalis," beber Netanyahu.
Baca juga: Benjamin Netanyahu akan Buat Adolf Hitler Iri dengan Genosida Buatannya, Kata Presiden Turki Erdogan
Beragam komentar Erdogan terhadap Netanyahu
Erdoğan terbilang punya kebiasaan membandingkan Netanyahu dan Israel dengan Hitler dan Nazi, dikutip dari Algemeiner.
Selama perang tahun 2014 antara Israel dan Hamas di Gaza, ia menarik persamaan yang tepat antara Israel dan rezim Nazi.
“Saya tidak menyetujui apa yang dilakukan Hitler, dan saya juga tidak menyetujui apa yang dilakukan Israel,” katanya.
“Jika yang ditanyakan adalah begitu banyak orang yang meninggal, tidak pantas bertanya siapa yang lebih biadab.”
Belum lama ini, ketika Israel melakukan pembantaian di Rafah, Erdogan menyebut Benjamin Netanyahu sebagai vampir yang haus darah, buntut pembantaian di Rafah.
"Komunitas global menyaksikan langsung kebiadan Netanyahu, yang gila, maniak, psikopat, vampir haus darah bernama Netanyahu, dan mereka menyaksikannya melalui siaran langsung," kata Erdogan dalam pidatonya di depan anggota Partai AK, dikutip dari Anadolu pada Rabu (29/5/2024).
Erdogan juga menyentil para kepala negara dan pemerintahan Eropa yang ia anggap diam saja atas situasi di Rafah.
"Anda telah terlibat dalam vampirisme Israel karena sikap diam Anda," katanya.
"Oh, negara Amerika, darah ini juga ada di tangan Anda. Anda bertanggung jawab atas genosida ini setidaknya sama seperti Israel," ucapnya, seperti dikutip dari Middle East Eye.
Erdogan melanjutkan bahwa tidak ada negara yang aman kecuali Israel meminta hukum internasional dan menganggap dirinya terikat oleh hukum internasional. Termasuk Turki.
Ia juga mendesak umat Islam mengambil tindakan dan melawan segala bentuk ancaman yang ditimbulkan oleh negara Yahudi.
“Saya ingin menyampaikan beberapa kata kepada dunia Islam dari sini: "Apa yang Anda tunggu untuk mencapai keputusan bersama? Allah akan meminta pertanggungjawaban Anda, kita semua, atas hal ini,” katanya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu