News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Gebuk Drone Termahal Israel, Kochav Hermes 900 Takluk Hanya dengan Rudal

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drone Hermes milik militer Israel. Satu drone milik Israel berhasil dimatikan oleh militan Hizbullah, drone termahal dan terbesar itu takluk oleh rudal

Sebelumnya, Juru Bicara Al-Quds, Abu Hamzah, memperingatkan Israel soal serangan rezim Zionis itu ke Jalur Gaza.

Ia mengingatkan pasukan Israel untuk tidak mendengarkan para pemimpinnya.

Abu Hamzah juga menyebut anggota IDF hanya bisa kembali ke rumah mereka masing-masing jika serangan di Jalur Gaza dihentikan.

"Entitas kriminal Zionis melakukan genosida terhadap orang-orang yang tidak bersenjata," kata dia, Sabtu (1/6/2024).

"Kami memberi tahu (pasukan) Israel, jangan dengarkan pemimpin Anda. Kepulangan Anda ke rumah hanya mungkin dilakukan jika perang di Gaza dihentikan," imbuh dia.

Abu Hamzah juga mengungkapkan, hampir setiap hari pejuang Al-Quds menargetkan pasukan Israel di Rafah, Jabalia, dan poros Netzarim.

Ia juga mengklaim pejuangnya berhasil mengebom wilayah Bir Sabi', Sderot, dan menduduki Asqalan sekaligus menghadapi pasukan Israel.

"Hampir setiap hari kami menargetkan pasukan musuh dan pertemuan mereka di Rafah, Jabalia, dan Netzarim, menggunakan lusinan mortir dan roket 107 mm."

Baca juga: Brigade Al-Qassam Pamer Senjata Tentara Israel yang Disita di Jalur Gaza

"Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mengebom wilayah Bir Sabi', Sderot, dan menduduki Asqalan sekaligus menghadapi pasukan Israel yang putus asa di Rafah," urainya.

Abu Hamzah mendesak Israel untuk secepat mungkin menarik pasukannya dari Jalur Gaza jika ingin membebaskan para sandera.

Ia pun menegaskan, apabila Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza, Al-Quds menjamin akan memukul mundur anggota IDF hingga meninggalkan wilayah kantong itu dengan rasa malu.

"Satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali tawanan Anda adalah dengan menarik diri dari Gaza, melakukan kesepakatan pertukaran, dan mengakhiri agresi," kata Abu Hamzah.

"(Apabila serangan berlanjut) di masa yang akan datang, akan memaksa musuh (pasukan Israel) meninggalkan Gaza dengan rasa malu," tegasnya.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini