Belasan Jurnalis Hadapi Penyiksaan dan Kelaparan di Tahanan Israel, Israel Telah Bunuh 103 Jurnalis
TRIBUNNNEWS.COM- Puluhan jurnalis yang ditahan Israel menghadapi 'penyiksaan dan kelaparan'.
Klub Tahanan Palestina mencatat 12 jurnalis yang ditangkap Israel dihilangkan secara paksa.
Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan pada tanggal 2 Juni bahwa Israel telah menangkap 80 jurnalis sejak dimulainya perang di Gaza dan 49 orang masih ditahan.
Jurnalis terakhir yang ditahan oleh pasukan Israel adalah Bilal al-Taweel dan Mahmoud Fatafta dari Hebron, penahanan mereka diperpanjang hingga 9 Juni dengan dalih “menyelesaikan penyelidikan.”
“Otoritas pendudukan terus meningkatkan kebijakan penangkapan jurnalis, selain ancaman, serangan lapangan, penahanan, dan penuntutan yang sedang berlangsung, mengingat berlanjutnya perang genosida terhadap rakyat kami di Gaza,” kata organisasi tersebut.
Kelompok hak asasi manusia mencatat bahwa empat jurnalis yang ditahan oleh pasukan Israel adalah perempuan.
Mereka bernama Ikhlas Sawala, Rola Hassanein, Bushra al-Taweel, dan Asma Hreish, menyoroti bahwa semuanya berada di bawah penahanan administratif selain Hassanein, yang telah ditangkap berdasarkan klaim Israel telah membuat “hasutan.”
“Otoritas pendudukan Israel terus melakukan eskalasi melalui kebijakan penangkapan jurnalis disertai ancaman dan serangan di lapangan, serta penahanan dan penuntutan yang sedang berlangsung, mengingat perang genosida yang terus berlanjut terhadap rakyat kami di Gaza,” kata Klub Tahanan Palestina. .
Kelompok ini mencatat bahwa 12 jurnalis dihilangkan secara paksa dalam penangkapan mereka di Gaza, sebagian besar dari mereka ditahan selama agresi Israel di Rumah Sakit Al-Shifa.
“Mereka menghadapi semua tindakan balas dendam dan hukuman yang dijatuhkan pada tahanan dan tahanan secara umum, selain penyiksaan dan penghinaan, kelaparan dan kejahatan medis secara sistematis,” lanjut kelompok tersebut.
Mereka meminta komunitas hak asasi manusia internasional, termasuk PBB, untuk menjunjung tinggi tanggung jawab terkait pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap tahanan Palestina.
Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) yang berbasis di Brussel melaporkan bahwa Israel telah membunuh sedikitnya 103 jurnalis dan pekerja media Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka atau hilang sejak awal agresi Israel di Gaza.
“IFJ dan Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) mengutuk pembunuhan dan serangan yang terus berlanjut terhadap jurnalis,” demikian bunyi laporan kelompok tersebut. “IFJ menyerukan penyelidikan segera atas kematian mereka.”
Sebagai bagian dari serangannya terhadap jurnalisme dan media yang meliput perang di Gaza, Israel juga menyita kamera AP, menghancurkan kendaraan milik media yang meliput perang tersebut, dan menutup operasi Al Jazeera di seluruh wilayah pendudukan.
(Sumber: The Cradle)